Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sejati, penulis dan pegiat literasi

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Mengubah Hidup dengan Menulis

28 Februari 2023   06:40 Diperbarui: 28 Februari 2023   06:48 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi pribadi: cover buku yang diresensi)

Secara eksplisit penulis menyebutkan, bahwa buku The Power of Writing ditulis atas dasar kegelisahan penulis yang kerapkali dicecar dengan gunungan pertanyaan seputar menulis. 

Pertanyaan itu banyak diajukan secara online di kanal Facebook milik penulis ataupun offline tatkala mengisi materi di lingkungan kampus dan sekitarnya. Berondong pertanyaan itu saya kira wajar jika dilayangkan kepada penulis produktif, terutama yang aktif menulis setiap hari di wall Facebook. Terlebih-lebih khalayak penanya sadar, bahwa penulis adalah kontributor artikel yang buah penanya sering dimuat di koran nasional maupun lokal. 

Gunungan pertanyaan seputar menulis itu lantas pelan-pelan tapi pasti memantik penulis untuk menyusun buku tentang menulis dengan model induktif: berangkat dari pengalaman menulis secara personal. Kendati demikian, bukan berarti penulis sama sekali tidak menyelipkan teori menulis di dalam pembahasannya, justru yang saya tangkap terdapat kesepadanan yang porposional antara teori dan praktek yang bertumpu pada pengalaman penulis. 

Dalam hal ini saya sepakat dengan edorsmen yang diberikan Saiful Mustofa yang menyitir Toni Morison, "Bila ada buku yang ingin kau baca tapi buku ini belum pernah ditulis maka engkaulah yang mesti menulisnya". Dan Prof. Naim dengan buku The Power of Writing telah mewujudkannya.

Jika menelisik konten yang disodorkan lebih lanjut, buku The Power of Writing hendak menegaskan bahwa terdapat tiga modal utama yang harus dimiliki oleh seorang penulis: tekad, kesadaran dan teladan. Modal yang pertama adalah tekad. Kehadiran tekad di dalam diri seorang penulis itu penting. Hal yang demikian sebagaimana penulis tegaskan dalam bab 1 yang berjudul Spirit Menulis dan bab 2 dengan judul Motivasi Menulis. 

Bab 1 menghimpun 12 topik pembahasan mengenai spirit menulis. Spirit menulis umumnya dimiliki oleh semua penulis. Baik pemula ataupun penulis besar. Sehingga fluktuasi spirit menulis itu sesuatu hal yang lumrah terjadi di dalam diri seorang penulis. Cara menyikapi kondisi tatkala spirit menulis down itulah yang menjadi pembeda di antara penulis pemula dan penulis besar. 

Penulis besar tidak pantang arah dan pesimistis dalam menghadapi kondisi spirit yang down. Penulis besar senantiasa mampu berusaha keras mencari solusi jitu untuk memulihkan kembali spirit menulis di dalam dirinya. Sementara penulis pemula senantiasa bersikap pasif, permisif dan terbelenggu dalam menunggu momentum yang tepat untuk menulis, (hal. 4).

Tekad tidak hanya persoalan spirit namun juga masalah motif. Motivasi lebih tepatnya. Menurut penulis, ada banyak hal yang mampu menjadi motivasi seseorang untuk menulis. 

Dari sepuluh topik yang diulas pada bab kedua tentang motivasi menulis di antara motivasi tersebut ialah menifestasi rasa syukur atas dianugerahi kemampuan menulis, menulis sebagai hobi, menulis sebagai wujud perjuangan, menulis sama dengan kecintaan, komitmen sebagai hayawanun natiq, menulis dimaknai sebagai upaya kesadaran dan lain sebagainya. 

Selanjutnya, kesadaran sebagai modal kedua yang harus dimiliki oleh seorang penulis. Kesadaran personal dalam konteks ini mengerucut pada penemuan hakikat atas aktivitas menulis yang dijalani. 

Alhasil terdapat tiga bentuk turunan dari perejawantahan kesadaran yang harus dipahami betul oleh seorang penulis. Ketiga turunan kesadaran tersebut yakni alasan, hambatan dan strategi menulis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun