Metode muraja'ah sendiri berarti mengulangi hafalan secara kontinuitas. Diulang kembali secara terus-menerus tanpa putus-putus. Analogi yang digunakan adalah seperti halnya mengasah sebilah pisau yang kerapkali diasah maka akan semakin tajam. Begitu juga dengan hafalan. Semakin terdisiplinkan muraja'ah maka akan semakin kuat hafalan yang dimiliki.
Dalam prakteknya, muraja'ah bisa dilakukan dengan dua cara: secara mandiri dan setoran. Murja'ah secara mandiri dilakukan dengan membiasakan diri membaca Al-Qur'an. Sedangkan muraja'ah dengan setoran, hufadz akan membacakan hafalannya di depan salah seorang guru atau teman sejawatnya lantas setiap bacaannya akan dievaluasi.Â
5. Do'a kedua orangtua dan ustadz-ustadzah untuk kelancaran hafalan.
Hal yang tidak kalah penting dalam proses menghafalkan Al-Qur'an adalah keikhlasan dan rida dari dua orang yang berperan penting dalam hidup seorang hufadz, yakni orang tua dan guru. Alangkah baiknya seorang hufadz juga memohon do'a restu kepada orang tua sebelum menghafalkan Al-Qur'an. Do'a restu itu diminta tatkala kita hendak berangkat ke sekolah atau sebelum memulai hafalan.
Tak lupa seorang hufadz yang baik tentu juga berkewajiban memohon do'a restu kepada guru (dewan asatidz) selaku yang mendidik dan mengajarkan mengenal huruf Hijaiyah sehingga bisa membaca Al-Qur'an. Ikhlas dan rida dari seorang guru juga tak kalah penting dari orangtua untuk mencapai tujuan mulia dari hafalan Al-Qur'an.
Melalui do'a restu yang ikhlas dan rida dua orang yang berperan penting dalam hidup seorang hufadz tersebut semoga akan menjadi jembatan penghantar yang dapat memudahkan proses menghafal. Tidak hanya kemudahan dalam prosesnya namun juga menaruh harapan besar kelak hafalannya akan bermanfaat.
6. Salat malam
Sebagai pamungkas, ustadzah Diyah juga menegaskan bahwa seorang hufadz selaiknya melanggengkan salat malam. Salat malam ini ditujukan untuk mohon restu kepada Allah SWT supaya dimudahkan dalam menghafal.Â
Selain itu, seorang hufadz juga dapat menjadikan momentum waktu sepertiga malam untuk menambah hafalan. Sebab waktu-waktu menjelang Subuh adalah waktu yang baik untuk belajar dan mengisi otak sebelum terisi penuh dengan yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H