Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Freelancer, Guru - Pembelajar bahasa kehidupan

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Menjadi Seorang Huffadz

17 Januari 2023   10:31 Diperbarui: 17 Januari 2023   10:39 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara kita membaca Al-Qur'an menjadi poin penting kedua yang perlu diperhatikan. Seseorang yang hendak atau telah menjadi hufadz alangkah baiknya membiasakan membaca Al-Qur'an. Mengapa harus demikian? Sebab tradisi membaca Al-Qur'an yang terdisiplinkan (jam terbang) akan memengaruhi kualitas bacaan.

Rumus yang berlaku dalam tahsin, adalah semakin kita terbiasa membaca Al-Qur'an maka secara otomatis kita akan dituntut untuk memperbaiki setiap kesalahan yang dilakukan. Baik itu Tahsin dalam rangka memperbaiki kekurangtepatan yang ditinjau dari sudut pandang hukum tajwid ataupun tatkala melafalkan huruf Hijaiyah. Perbaikan bacaan ditinjau dari hukum makhorijul huruf. 

3. Mengulang-ulang Ayat yang Akan Dihafalkan

Setelah melakukan tahsin dengan mempertimbangkan validitas hukum tajwid dan makhorijul huruf, seorang calon hufadz juga dituntut untuk membaca ayat Al-Qur'an yang akan dihafalkan secara berulang-ulang. Pertanyaan mendasarnya, ayat yang akan dihafalkan tersebut harus dibaca sebanyak berapa kali? 

Menurut ustadzah Diyah, dengan merujuk pada keumuman yang berlaku baik dari pengalamannya selama mengajar di Baitul Qur'an ataupun bercermin dari lembaga lain, seorang hufadz akan hafal terhadap ayat-ayat Al-Qur'an tertentu setelah ayat yang bersangkutan dibaca minimal 10 kali. 

Jikalau ayat tersebut sudah dibaca sebanyak 10 kali akan tetapi belum juga hafal, maka sangat dianjurkan seorang hufadz untuk membaca ayat Al-Qur'an yang akan dihafalkan sebanyak 15 kali. Sementara jika dalam prakteknya cara itu belum juga ampuh, maka seorang hufadz bisa membaca ayat yang bersangkutan sebanyak 20 kali. Kelipatan dalam mengulangi bacaan itu terus ditingkatkan sampai hufadz yang bersangkutan benar-benar hafal terhadap ayat-ayat tersebut. 

Lantas, bagaimana dengan kasus seseorang yang hafal dalam satu kali bacaan saja? Hal itu berarti menandakan kualitas ingatan yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan kuat. Kendati demikian ingatan itu akan lebih afdhol manakala mencukupi patokan minimal baca 10 kali. 

Yang perlu diperhatikan dalam konteks mengulang-ulang ayat yang akan dihafalkan di sini, adalah jangan sampai seorang hufadz langsung menghafalkan ayat Al-Qur'an sebelum melalui tahapan proses tahsin terlebih dahulu. Mengapa harus demikian? Sebab hal ini menyangkut porsi benar-salah bacaan ayat Al-Qur'an yang dihafalkan tersebut. 

Jika ternyata ayat Al-Qur'an yang dihafalkan tersebut telanjur dibaca dengan bacaan yang salah maka tidak hanya menyebabkan dosa melainkan juga harus melakukan perbaikan atas ayat yang dihafalkannya. Dan memperbaiki kesalahan dalam hafalan itu bukanlah sesuatu hal yang mudah. Karena hal itu menyangkut bongkar pasang (relokasi) inventarisasi ingatan sang hufadz. 

4. Muraja'ah

Setelah seorang hufadz hafal terhadap ayat-ayat Al-Qur'an melalui tahapan membaca secara berulang-ulang bukan berarti tugasnya telah selesai. Justru tugasnya disambung dengan kewajiban bagaimana caranya untuk menjaga hafalan yang dimiliki supaya tidak lupa dan hilang. Metode yang paling baik untuk menjaga hafalan adalah dengan muraja'ah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun