5. Saling Menyayangi
Hadir dan tumbuh-kembangnya sikap saling menyayangi di antara sesama teman juga termasuk adab yang harus dimiliki oleh setiap sumber daya manusia lembaga, tak terkecuali seluruh siswa-siswi. Sikap saling menyayangi ini tercermin tatkala di antara sesama teman saling perhatian, peduli dan merasa satu keluarga.
Seyogyanya anggota keluarga, maka harus ada rasa simpati, empati dan identifikasi yang dimiliki oleh setiap siswa/i. Jika salah satu siswa merasa bahagia maka yang lainnya juga harus merasa bahagia. Begitupun sebaliknya.
Dalam sikap saling menyayangi tidak ada kata membeda-bedakan, memarginalkan dan tidak adil. Baik itu dari segi gender, jenis kelamin, agama, ras, kesukuan sampai dengan kapasitas personal. Semua orang harus diperhatikan, dijaga dan mendapatkan perlakuan yang sama.
Sebagai contohnya, jika suatu hari seorang teman satu kelas, satu sekolah atau pun teman sepermainan mengalami sakit maka adab seorang siswa/i yang baik adalah menjenguk dan mendoakannya supaya lekas sembuh. Sehingga bisa sama-sama masuk dan mengikuti pembelajar di sekolah kembali. Jika perlu, kita support secara materil.
6. Menjaga Rahasia Teman
Selain itu, hal yang kerap kali luput dari perhatian kita adalah menjaga rahasia teman. Setiap orang pastinya memiliki teman dekat (baca: bestie kalau dalam istilah kekinian) yang menjadi tempat mencurahkan keluh kesah hati dan kekurangan yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan.
Teman dekat yang berperan sebagai tempat curahan hati itu sebaiknya memiliki sikap amanah. Mampu menjaga semua rahasia teman yang telah dibagikan atau diceritakan kepada dirinya. Jangan sampai rahasia teman yang kita ketahui (jaga; simpan) disebarluaskan kepada khalayak tanpa seizin orang yang bersangkutan.
Teman dekat ini juga harus memiliki rasa yang peka: empati dan simpati yang tinggi serta diikuti dengan penuangan ide-ide solutif bagi orang yang bersangkutan. Sebab, biasanya ketika seorang teman curhat memiliki dua tipe. Mereka yang hanya butuh didengarkan dan mereka yang butuh pencerahan.
Dikatakan dalam suatu hadits, barangsiapa yang menjaga rahasia atau kekurangan orang lain (muslim yang lain) maka orang yang amanah tersebut akan mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat kelak. Jika orang yang amanah tersebut menjaga kekurangan dan kesalahan orang lain, maka Allah SWT akan menutupi aib dirinya.
Tulungagung, 1 Desember 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI