Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sejati, penulis dan pegiat literasi

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diterka Masa

1 Februari 2021   13:35 Diperbarui: 1 Februari 2021   13:36 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berselang bulan hitam rambut memudar bercampur tamparan putih tepung kanji

Kupikir itu hanya ilusi 

Saat berhadap cermin ubannya tak terhitung lagi

Bahkan kian beringas dan menjadi

Menjadi putih seutuhnya hingga ke tepi

Tak mampu ditutupi

Ingatanku tumpul dengan sendiri

Mungkin di paruh sisa-sisa nafas hidupku akal tak cakap lagi dalam mengenali

Tak mengingat nama dan rupa anak, saudara pun isteri

Memori indah mau pun kusumku tak pernah utuh kembali

Berusaha kugenggam erat namun tak pernah terpenuhi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun