Mohon tunggu...
Amanda Nisrina
Amanda Nisrina Mohon Tunggu... Jurnalis - -

Saya merupakan Mahasiswa aktif yang sedang menempuh pendidikan disalah satu Universitas Swasta di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Manajemen Informasi dan Komunikasi dalam Gerakan Televisi Analog ke Digital

6 Agustus 2022   19:20 Diperbarui: 6 Agustus 2022   19:22 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Transisi Tv Analog ke Digital

Saluran TV tentu memiliki konten siaran,  konten siaran inilah yang akan menarik pemirsa melalui evaluasi program. Semakin tinggi rating, semakin banyak pemirsa di suatu daerah menonton program yang disiarkan oleh saluran TV  atau dengan kata lain  diminati. Tentu saja, saat ini saluran TV  memiliki konten siaran yang beragam  dengan tujuan tidak hanya  menarik minat pemirsa tetapi juga mendatangkan pendapatan/keuangan.

Penciptaan konten siaran dalam sistem siaran digital tidak akan banyak berubah. Satu-satunya perbedaan adalah peralatan yang digunakan  untuk memproduksi konten. Jika pada sistem analog peralatan yang digunakan termasuk untuk pengolahan suara dan gambar, maka pada sistem digital cukup dengan mengganti peralatan digital tersebut. 

Dengan demikian, dasar-dasar produksi konten siaran di era sistem analog masih dapat diterapkan pada sistem digital, cukup dengan mengadaptasi peralatan baru dan menambah pengetahuan baru, pengetahuan produksi siaran digital untuk dapat menghasilkan program dalam  format digital. Maka tidak heran jika saluran TV selalu yang paling siap dalam hal konten atau  siaran.

Aspek ini  selalu menjadi pertimbangan terbesar saat melakukan  perubahan. Pengembangan keuangan riil dikatakan mendorong pertumbuhan karena dapat mengatasi pendanaan, alokasi sumber daya dan masalah operasional lainnya dalam suatu organisasi. Aspek finansial merupakan faktor vital atau penentu dalam proses adaptasi teknologi. 

Aspek lain menguntungkan, tetapi tanpa potensi finansial, adaptasi tidak akan terwujud. Sayangnya, banyak pertumbuhan organisasi  terhambat karena aspek ini.

Konsepsi atau peta jalan (roadmap) pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tentang peralihan dari televisi analog ke televisi digital dibagi menjadi 3 fase, yaitu (Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2010: 85) :

- Tahap 1 (2009 - 2013)

 Fase ini meliputi uji coba lapangan hingga satu tahun, pembatasan lisensi TV analog baru (2009-2010), dimulainya era  simulcast (2010-2017), dan dukungan untuk industri hiburan kode negara (STB). .

 - Tahap II (2014 - 2017)

 Saat ini, pengoperasian TV analog akan dihentikan di kota-kota besar di DEM (Advanced Economic Location), aplikasi lisensi TV digital baru akan diproses lebih cepat di DEKM (Departemen sektor ekonomi kurang berkembang) dan  siaran akan diperpanjang dari 2010 hingga 2017 untuk wilayah DEKM.

 - Tahap III (2018)

 Selain itu, bagian atas pita UHF V  telah dipindahkan untuk penggunaan non-siaran, seperti telepon seluler dan manajemen bencana. Televisi analog telah sepenuhnya digantikan oleh digital di seluruh Indonesia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memulai Tahap I, sekarang di tahun terakhirnya, tetapi sejauh ini belum banyak kemajuan. Minimnya pemahaman masyarakat dan industri audiovisual tentang televisi digital menjadi indikasi rendahnya upaya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Proses sosialisasi yang dilakukan selama ini dirasa kurang efektif karena terkesan sangat formal dan hanya melibatkan gender tertentu, sehingga masyarakat di industri dan pinggiran kota cenderung tidak mengenalinya. dengan pengusaha TV digital. 

Meski ada juga yang berpendapat bahwa sosialisasi tidak perlu dilakukan di hotel dan bisa dilakukan dengan memutar CD (versi elektronik) di televisi digital yang bisa dibilang semacam sosialisasi, namun tetap terasa mewah.

Isu kesiapan transformasi penyiaran televisi

Keberadaan penyiaran digital dapat memberikan dasar bagi pertumbuhan sektor penyiaran lokal. Model penyiaran analog, yang hanya mengizinkan satu saluran frekuensi untuk digunakan per penyiar, tidak dapat mendukung perluasan siaran lokal. 

Setiap tahun, semakin banyak orang yang mengajukan izin LPS (Lembaga Penyiaran Swasta) lokal, yang mengharuskan penggunaan saluran frekuensi yang sesuai. berurusan dengan ASO Fase 2 atau transisi dari siaran ke televisi digital. Transisi dari penyiaran analog ke digital belum banyak dipublikasikan. 

Dalam skala sederhana, beberapa  sosialisasi masih terkonsentrasi di beberapa kota. Penyiar Jawa Tengah menyadari konversi analog ke digital, meskipun belum disiarkan secara luas.

Pejabat Khusus Departemen Komunikasi dan Informatika Rosarita Nickel (2022) menjelaskan, UU Ciptaker Nomor 11 Tahun 2020 mewajibkan semua siaran televisi analog sebelum 2 November 2022  dimatikan. Pentingnya bimbingan teknis sangat penting sebagai sarana komunikasi bagi masyarakat untuk mempersiapkan masyarakat  menghadapi pergeseran penyiaran televisi dari analog ke digital. 

Melalui seminar dan informasi yang ditemukan secara online, mereka belajar tentang rencana pemukiman kembali. Keunggulan kualitas gambar dibandingkan kualitas gambar analog, ketersediaan saluran yang lebih banyak  dan penggunaan siaran digital untuk keperluan komunikasi adalah beberapa hal yang mereka ketahui tentang proses konverter analog ke digital.

ASO adalah proses mematikan total televisi analog yang merupakan hasil dari kebutuhan zaman dan teknologi yang dimilikinya. Untuk beralih ke TV digital, yang Anda butuhkan hanyalah alat untuk membantu mengubah program TV ke digital  menggunakan alat yang disebut "Set Top Box". 

Tentunya masyarakat juga harus mempertimbangkan untuk membeli alat tersebut atas rekomendasi pemerintah, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan Informatika, mengingat jenis "Set Top Box" yang dibeli atau sudah dimiliki yang kemudian memiliki izin edar. atau izin yang direkomendasikan oleh Menteri Informasi dan Komunikasi. 

Pada posisi ini, Indonesia berada di urutan terakhir dalam transisi ke televisi digital di antara negara-negara lain dengan Timor Leste, yang tentu saja mempercepat kebijakan yang telah diidentifikasi oleh pemerintah dan membutuhkan dukungan pemerintah televisi.

- Selanjutnya didukung oleh pernyataan Kamto Sukamto (2022) yang menjelaskan bahwa pasal yang diakui secara internasional diadopsi oleh surat edaran yang dikeluarkan oleh IPU dalam rangka penyiaran analog dan teknis. 

Sinyal harus dikurangi. Dalam konteks kondisi  2020 hingga 2022 di kawasan ASEAN, Indonesia  terlambat dan akan sepenuhnya beralih pada November 2022. Tentang penangkapan sinyal  akan tergantung pada wilayah dan posisi sinyal  masing-masing TV yang  digunakan secara digital. Namun, masyarakat Indonesia tidak perlu terlalu khawatir nantinya karena  bisa menggunakan layanan aplikasi yang bisa mengecek sinyal dalam pengoperasian TV digital.

ASO sebagai mati total televisi analog, dimana hal ini merupakan akibat dari kebutuhan zaman dan teknologi yang dimilikinya. Untuk beralih ke TV digital, yang Anda butuhkan hanyalah alat untuk membantu mengubah program TV ke digital  menggunakan alat yang disebut "Set Top Box". 

Tentunya masyarakat juga harus mempertimbangkan untuk membeli alat tersebut atas rekomendasi pemerintah, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan Informatika, mengingat jenis "Set Top Box" yang dibeli atau sudah dimiliki yang kemudian memiliki izin edar. 

Atau izin yang direkomendasikan oleh Menteri Informasi dan Komunikasi. Pada posisi ini, Indonesia berada di urutan terakhir dalam transisi ke televisi digital di antara negara-negara lain dengan Timor Leste, yang tentu saja mempercepat kebijakan yang telah diidentifikasi oleh pemerintah dan membutuhkan dukungan pemerintah. televisi.

- Selanjutnya didukung oleh pernyataan Kamto Sukamto (2022) yang menjelaskan bahwa pasal yang diakui secara internasional diadopsi oleh surat edaran yang dikeluarkan oleh IPU dalam rangka penyiaran analog dan teknis. sinyal harus dikurangi. Dalam konteks kondisi  2020 hingga 2022 di kawasan ASEAN, Indonesia  terlambat dan akan sepenuhnya beralih pada November 2022.

Tentang penangkapan sinyal  akan tergantung pada wilayah dan posisi sinyal  masing-masing TV yang  digunakan secara digital. Namun, masyarakat Indonesia tidak perlu terlalu khawatir nantinya karena  bisa menggunakan layanan aplikasi yang bisa mengecek sinyal dalam pengoperasian TV digital.

Propaganda sebagai keuntungan bisnis teknologi dalam komunikasi

Mungkin tidak dapat dipungkiri bahwa persoalan pengalihan salah satu teknologi penyiaran, yaitu televisi yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia, telah mengalami proses perkembangan yang luar biasa. Bahkan, sudah  beberapa dekade sejak pengumuman dan pembuatan kebijakan peralihan televisi analog ke digital dimulai. Karena mayoritas masyarakat di seluruh dunia  sudah menggunakan teknologi, semuanya serba digital, termasuk televisi. Namun di balik semua ini, mungkin  terkadang orang berpikir bahwa ini diikuti oleh masalah propaganda  dan persaingan komersial, misalnya.

Banyak perusahaan, melalui penawarannya, berlomba-lomba menarik konsumen dari penjualan dekoder, seperti yang mungkin sudah dijelaskan di bagian sebelumnya, agar bisa mengungguli persaingan hingga akhir tahun. Persaingan komersial ini difasilitasi oleh kebijakan pemerintah dan sejumlah pemangku kepentingan untuk meresmikan kebijakan  nasional transisi penyiaran televisi analog ke digital. Namun hal ini tentunya masih memiliki banyak kelebihan dan kekurangan. Sebagaimana disebutkan di atas, hambatan konversi siaran analog ke digital melalui  media teknologi TV dapat berupa gangguan atau hambatan, baik  teknis maupun non teknis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun