Salah satu hal utama yang telah dicapai demokrasi sekarang terlepas dari keterbatasannya, adalah demokrasi tetap menjadi sistem politik yang disukai kebanyakan orang yang tinggal di Afrika, Amerika Latin, dan Eropa pasca-komunis, menurut survei yang dilakukan oleh organisasi-organisasi seperti Afrobarometer dan Latinobarometer. Tetapi dukungan ini memiliki batas. Jika demokrasi terus menghasilkan ketidakstabilan dan ketegangan tanpa benar-benar memberikan pertanggungjawaban dan menyeluruh, maka alternatif otoriter akan mulai terlihat semakin menarik.
Artikel ini diadaptasi dari buku baru Nic Cheeseman dan Brian Klaas, How to Rig an Election.
Nic Cheeseman adalah seorang profesor demokrasi dan pembangunan internasional di University of Birmingham, editor pendiri Oxford Encyclopedia of African Politics, dan penulis Demokrasi di Afrika: Keberhasilan, Kegagalan dan Perjuangan untuk Reformasi Politik. (@fromagehomme)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H