Model-MoDel Analisis: Pendekatan menggunakan model-model matematis dan analisis grafis dalam ekonomi, yang diperkenalkan oleh teori neo-klasik, masih menjadi alat yang sangat penting dalam memahami hubungan-hubungan ekonomi dan memprediksi dampak dari kebijakan-kebijakan tertentu.
Tetapi, penting untuk dipahami bahwa teori neo-klasik juga telah menjadi sasaran kritik. Beberapa kritik meliputi asumsi-asumsi yang terlalu sederhana, seperti asumsi persaingan sempurna yang tidak selalu mencerminkan kondisi pasar sebenarnya, serta ketidaksamaan distribusi pendapatan yang makin melebar yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh teori ini.
Dalam praktiknya, banyak analis ekonomi mengintegrasikan elemen-elemen dari berbagai teori ekonomi, termasuk kontribusi dari neo-klasik, untuk memahami dinamika pasar yang kompleks dan mengatasi tantangan-tantangan ekonomi modern seperti globalisasi, inovasi teknologi, dan ketidakstabilan keuangan. Sehingga, sementara teori neo-klasik masih memiliki relevansi, pendekatan yang lebih holistik dan komprehensif seringkali dibutuhkan dalam menganalisis fenomena ekonomi pada zaman sekarang.
C. Relevansi teori keynesian pada zaman sekarang.
Teori Keynesian masih memiliki relevansi yang signifikan pada zaman sekarang, terutama dalam konteks kebijakan ekonomi dan pemahaman tentang bagaimana perekonomian beroperasi. Berikut adalah aspek yang relevan pada zaman sekarang dari teori keynesian.
Intervensi Pemerintah dalam Ekonomi: Teori Keynesian menekankan peran penting pemerintah dalam mengatasi ketidakseimbangan ekonomi, terutama dalam situasi ketika perekonomian mengalami resesi atau kurangnya permintaan agregat. Pendekatan ini masih relevan dalam menyusun kebijakan fiskal dan moneter untuk merespons resesi atau ketidakstabilan ekonomi.
Stimulus Fiskal: Konsep stimulus fiskal untuk meningkatkan pengeluaran pemerintah dalam situasi ketika sektor swasta mengalami penurunan pengeluaran masih diterapkan. Ini termasuk pengeluaran infrastruktur, insentif pajak, bantuan sosial, dan program-program lain yang bertujuan untuk meningkatkan permintaan agregat.
Pentingnya Permintaan Agregat: Teori Keynesian memperkenalkan pentingnya permintaan agregat dalam menentukan output dan tingkat kesempatan kerja dalam perekonomian. Konsep ini masih menjadi fokus dalam analisis makroekonomi modern.
Pasar Tenaga Kerja dan Pengangguran: Pemahaman tentang bagaimana pasar tenaga kerja beroperasi dan bagaimana kebijakan dapat mempengaruhi tingkat pengangguran masih didasarkan pada konsep-konsep yang diperkenalkan oleh Keynes, seperti kurva Phillips.
Kepercayaan dan Siklus Bisnis: Konsep kepercayaan konsumen dan pengusaha, serta siklus bisnis, masih menjadi bagian penting dari analisis ekonomi saat ini. Sentimen ini berkontribusi pada ketidakpastian ekonomi yang dapat mempengaruhi keputusan konsumsi dan investasi.
 Namun, teori Keynesian juga telah menjadi sasaran kritik. Beberapa kritik mencakup keberhasilan pemerintah dalam menerapkan kebijakan fiskal yang efektif, dampak jangka panjang dari defisit anggaran, serta tantangan dalam menentukan waktu yang tepat untuk mengimplementasikan kebijakan stimulasi atau kontraksi. Meskipun begitu, konsep-konsep yang diperkenalkan oleh Keynes masih menjadi landasan dalam pembentukan kebijakan ekonomi, terutama dalam menghadapi kondisi-kondisi ekonomi yang tidak stabil atau krisis, dan sebagai alat untuk memahami perilaku ekonomi makro pada zaman sekarang.