Terkait masalah keselamatan jiwa dalam kondisi darurat; barang yang haram saja boleh dimakan. Asal tidak berlebihan dan melampaui batas. PANDEMI COVID-19 seakan menjadikan dunia menjadi terbalik, semua itu harus dimaknai dalam koridor demi untuk keselamatan jiwa itu! Ketika kaji kita sampai disini, maka tak akan lagi berkata; ~ke pasar berani, ke ATM berani, ke mall berani giliran ibadah ke mesjid lho kok takut? Karena bukan essensi ibadahnya yang dilarang dan dihindari. Melainkan titik tekannya pada berkerumun massa-nya supaya  si COPID-19 tidak menular, itulah tujuannya. Saya kira kita sepakat disini, ya!
Bidang Lingkungan hidup
Kita mesti pandai bersyukur. Karena efek positif dari bersyukur itu adalah untuk kebaikan diri kita sendiri. (QS. 31:13)
Dan terhadap nikmat Tuhan engkau, maka hendaknya zahirkanlah (QS. Adh Dhuha:12)
Disatu sisi betul sedang terjadi pandemic Covid-19. Kemudian Dunia pun bereaksi serentak atas pandemic ini. Ada penerapan social distancing, physical distancing, cuci tangan, penggunaan hand sanitizer, lockdown, PSBB, dilarang mudik, dirumah saja dan lain sebagainya. Ternyata atas reaksi dunia yang serentak dan begitu cepat ini pada sisi lainnya memberikan pengaruh sangat besar terhadap kesehatan baik secara individu maupun lingkungan hidup.
KOMPAS.com melaporkan bahwa tingkat polusi dibeberapa kota dunia menunjukkan penurunan cukup drastis akibat merebaknya Covid-19. Sementara itu penelitian yang dilakukan Columbia University menyebutkan emisi karbondioksida yang terutama dihasilkan oleh kendaraan turun sekitar 50 persen dalam beberapa hari saja.
Hampir senada, diungkapkan juga oleh kepala sub Bidang Produksi informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Siswanto. Ia bilang kualitas udara yang lebih bersih pada Maret tahun ini dibandingkan sebelumnya lantaran emisi gas buang transportasi dan industry berkurang drastis. Hal ini diketahui, sejumlah perusahaan menerapkan system bekerja dari rumah (working from home) karena untuk memutus penyebaran virus korona.
Hikmah terbesar yang bisa kita petik dari pandemic Covid-19 ini adalah; setelah kesibukan dunia yang mengharubiru pada titik kulminasi tertentu adalah saat kembalinya hati dan pikiran kita kepada Allah swt. (QS.94:9). Allah Yang Maha Kuasa dan Maha segalanya bahwa melalui Pandemi Covid-19 ini DIA sedang mencuci dunia; Â menjadikan dunia lebih bersih setelahnya, insya Allah!
C. Bidang Pendidikan (tarbiyyat)
Meskipun kita dirumahkan kita tetap belajar karena belajar adalah kebutuhan sepanjang masa (long live education). Pandemi Covid -19 Â ini kembali menyadarkan kita bahwa; rumah adalah sekolah kita yang pertama ( ). Â Pendidikan karakter kita bermula disini. Sedang ibu bapak kita adalah guru kita yang pertama dan utama. Dalam menghormati mereka ada sumber keberkahan ilmu ) 'dhimil ustadziBarokatul ilmi fii ta ( Â Â
Hal lain yang terasa manfaatnya, banyak belajar dirumah bersama orangtua adalah semakin dekatnya hubungan emosi antar anak dengan kedua orangtuanya begitu juga sebaliknya. Pada gilirannya nanti akan terbangun mental sesuai pesan nabi Muhammad saw.