Pada saat menulis ini saya merasa bersyukur, betapa Tuhan sudah mempercayakan saya seorang anak istimewa yang membukakan mata saya. Betapa keterbatasan itu sering malah memberikan pelajaran berharga. Maaf sudah menuliskan kisah-kisahmu tanpa permisi, Nak, karena Ibu merasa harus berterima kasih atas usahamu memahami dunia kami yang ternyata kadang-kadang tidak lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!