Mohon tunggu...
Terkini sains
Terkini sains Mohon Tunggu... Jurnalis - Karyawan

Main bola

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pengenalan Ilmu Forensik

3 Desember 2023   10:36 Diperbarui: 3 Desember 2023   10:38 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum.wr.wb

Saat ini kita masih seringkali bertanya dalam benak ketika mendengar kata forensik.

Oleh karenanya mari kita mengenal lebih dekat apa itu forensik Berdasarkan narasumber yang kita wawancarai.

Forensik berasal dari kata forum yang bermakna berkumpul dan definisi dari forensik sendiri adalah terapan ilmu pengetahuan (sains) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang penting dalam sistim hukum.

Ilmu forensik sendiri terbagi dalam beberapa macam, kedokteran forensik, bio-forensik, kimia forensik dsb ucap maman salah satu tenaga teknisi laboratorium forensik di Rumah sakit Bhayangkara gorontalo.

Di era 4.0 saat ini moderenisasi budaya dan zaman semakin meningkat dan para pelaku kriminalpun semakin canggih dan terdidik menurutnya. Contohnya seperti pelaku teror yang dengan tiba-tiba meledakan diri

Seperti contoh kasus bom bunuh diri di polres tabes medan pada 2019 lalu, barang bukti yang di dapat berupa aki motor 9 volt beserta plat besi dan mampu memberikan damage setara dengan 30 mg TNT, mari kita analisa benda sekecil itu mereka mampu buat dan setara 30 mg  TNT.

Bom bali mereka menggunakan RDX 50-150 kg.  ada juga jenisnya TATP yang di juluki mother of satan dan bagi kami sebagai praktisi sains menyebutnya gila. Bagaimana tidak, mereka mampu membuat bom kimia  yang sensitif terhadap suhu tanpa connector pemicu ledakan. 

Di indonesia sendiri tenaga forensik tergolong masih sedikit bahkan di gorontalo hanya ada 3 yaitu dokter specialist forensik 2 dan teknisi labfor 1 serta tidak dalam satu lembaga kerja yang sama. Namun menurutnya dari berbagai kasus kejahatan yang terjadi di gorontalo ketiganya mampu menyelesaikan tugas dan bisa bekerja sama dengan baik meski tidak dalam satu lembaga kerja yang sama.

Menurut pria alumni universitas airlangga jurusan bio-forensik ini Rs. Bhayangkara gorontalo menjadi tempat ketiga praktisi forensik ini berkumpul karna instalasi forensik di gorontalo hanya ada di rumah sakit bhayangkara polda gorontalo.

Menurutnya pemerintah harus satu langkah lebih maju dari para pelaku teror. Para pelaku teror mampu memoderenisasi tindak kejahatannya serta mempunyai dana sedangkan para praktisi masih sedikit dan tercerai berai tidak seperti di negara lain, korea mereka mempunyai NFS (national forensik service). Pusat analisis sains forensik di malaysia, CIS di inggris dsb, namun meskipun tanpa adanya lembaga tetap yang mampu menampung para praktisi ini indonesia sendiri mempunyai DVI yaitu disaster victim investigation yang secara resmi di komandoi oleh polri dan diakui international . Sekali lagi menurutnya indonesia mampu bersaing meski dengan sarana dan prasarana yang seadanya. Kita hanya kalah dalam sistem lembaga saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun