Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Selendang Mayang

30 Oktober 2018   10:25 Diperbarui: 30 Oktober 2018   19:20 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nyogok maksudnya Bang?" Kata si Enci nyeletuk.[11]

 

"Hus...Itu terlalu kasar Ci."  Kata si Abang tukang selendang mayang matanya melirik ke si Enci. Lirikannya bagaikan inis[12] yang disesetkan ke kue selendang mayang. Si Enci sempat kaget terus tertawa.  

 "Bercanda Bang. Kata si Enci." Cepat menetralisir.

 "Jadi berapa Bang?" Kataku setelah si Abang menyerahkan tiga gelas plastik es selendang mayang.
"Tiga, lima belas ribu aja Mas." Katanya.

 Saya menyerahkan uang dua puluh ribuan.

 

"Gak usah dikembalikan bang. Buat Abang."

  

"Alhamdulillah. Terima kasih ya."

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun