Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Ketika Bedug Ikut Berjama'ah Subuh

8 Oktober 2018   12:31 Diperbarui: 8 Oktober 2018   13:09 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kompas.com

"Saya masih berpikir ini adalah kerjaan jin-jin iseng yang ingin menggoda keimanan kita." Kata ustadz Ahmad melanjutkan.

Kedua pendapat yang bertolak belakang ini pun terus berlanjut dengan beberapa orang yang mendukung pendapat haji Umar dan haji Sholeh di satu pihak dan beberapa jamaah yang berpikiran seperti ustadz Ahmad.

Haji Umar dan Haji Sholeh ini adalah tokoh masyarakat pensiunan perusahaan BUMN. Mereka biasa berpikir logis, rasional. Sementara ustadz Ahmad adalah ustadz jebolan pesantren salaf yang biasa dengan kejadian-kejadian mistis dan terbiasa juga berpikir melampaui batas akal.    

Bagi haji Umar,  haji Sholeh  dan para jama'ah yang mempunyai pandangan yang sama dengan kedua haji tersebut berpikirlah rasional dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi di masyarakat. Jangan terjebak dengan keyakinan-keyakinan yang tidak bisa dibuktikan secara empirik atau rasional.

Sementara kelompok ustadz Ahmad dan jama'ah yang sepaham dengannya berpandangan  bahwa meskipun cerita-cerita mistis itu tidak mudah dibuktikan tapi nyatanya banyak orang yang mengalami kejadian-kejadian mistis yang tidak bisa dicari penjelasan rasionalnya itu.  

Kedua kelompok saling mengelurkan argumennya.

"Kalau bedug itu yang memindahkan jin, siapa yang melihat kejadian itu dan apa buktinya?" Kata Haji Umar berapi-api sambil membetulkan posisi duduknya dan tangannya menunjuk ke sana ke mari.

"Kalau yang memindahkan bedug seseorang, siapa yang memindahkan dan apa buktinya?" kata Ustad Ahmad gak mau kalah.

"Iya memang belum ada buktinya. Makanya kita perlu mengadakan penyelidikan biar jelas siapa pelakunya." Kata Haji Sholeh memperkuat haji Umar.      

Kiai Sodri mendengarkan dengan seksama pendapat-pendapat yang beredar di musyawarah itu dan berusaha tidak memihak ke salah satu pendapat.

"Bapak-bapak, semua pendapat perlu dipertimbangkan. Yang penting perbedaan pendapat ini jangan sampai membuat kita emosi dan akhirnya kita dikendalikan nafsu amarah."  Kata Kiai Sodri dengan nada pelan tapi jelas dan berwibawa. Semua jama'ah mendengarkan dengan takdim.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun