Mohon tunggu...
Man Suparman
Man Suparman Mohon Tunggu... w -

Man Suparman . Email : mansuparman1959@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Jaja Si Duit Ijo

16 Juni 2017   09:48 Diperbarui: 16 Juni 2017   10:08 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 “Iyah,” jawabku singkat.

 Akupun segera meninggalkanistriku sambil membawa makanan dan air minum yang akan diberikan kepada Jaja,barangkali ia haus dan lapar. Betapa kagetnya aku, kayu yang dibilah oleh Jaja sudah selesaisemuanya. Jaja, memang luar biasa, kayu sebanyak itu dapat diselesaikannyadengan cepat bagaikan kesyetanan.

 “Sudah beres pak, mana upahnya?”

 “Tenang dulu, mau kemana, ayominum dulu dan ini ada sedikit makanan buat kamu,”

 Tanpa basa-basi, ia meminum airteh yang kusodorkan dan menyantap makanan dengan lahapnya sampai habis tidaktersisa sedikit pun. Ia kelihatannya memang benar-benar haus dam lapar.

 “Tanks yah, atas makanan danminumannya, sekarang mana upahnya ?”

Lagi-lagi bicaranya belagu lagi pakaitanks-tanks segala.

 Kurogoh saku celanaku dankusodorkan selembar uang kertas lima puluh ribu rupiah, namun tiba-tiba iamenolaknya dengan keras.

 “Ti...ti...tiidak mau...sa..saya ...titi...tidak mauuu... uang ituuu.... !”

 “Apa masih kurang ?” tanyakusambil kusodorkan uang selembar uang sepuluh ribu rupiah, sehingga jumlahnyajadi enam puluh ribu rupiah.

 “Bu... bu... bukan ..masihkurang,  ta ...tapiii... bu...  bukan uang yang itu,!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun