Mohon tunggu...
Abdurohman Sani
Abdurohman Sani Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dengan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menembus Definisi

7 Februari 2024   17:28 Diperbarui: 7 Februari 2024   17:39 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Catatan :
Teks tersebut saya maksudkan untuk mengeksplorasi konsep kompleksitas, sumber, dan pemahaman manusia terhadap realitas yang lebih besar. Saya akan mencoba merespon beberapa aspek yang diangkat:

1. Permainan sebagai Metafora:
   Pemikiran menggunakan permainan sebagai metafora untuk eksistensi dan kompleksitas memberikan dimensi baru terhadap pandangan filosofis. Ide bahwa realitas seperti "permainan" dapat mengeksplorasi konsep penciptaan, tujuan, dan keterbatasan pemahaman manusia.

2. Keterbatasan Manusia dan Kepercayaan:
   Analogi tentang orang buta sejak lahir yang mencoba meraba dunia menggambarkan keterbatasan manusia dalam memahami realitas. Meskipun mungkin sulit mendefinisikan secara tepat apa yang ditemui, kepercayaan dan kesadaran tetap kuat. Ini menunjukkan bahwa keberadaan dan kesadaran muncul bahkan dalam keterbatasan.

3. Pentingnya Keyakinan dan Kesadaran:
   Pemikiran ini menekankan bahwa meskipun kita mungkin memiliki keterbatasan dalam pemahaman atau pengamatan, keberadaan dan kesadaran tetap menjadi bagian integral dari pengalaman manusia. Keyakinan dan kesadaran terhadap entitas yang lebih tinggi dapat tumbuh meskipun keterbatasan tersebut.

4. Ketidakpastian dalam Pemahaman Dunia:
   Pemikiran ini menyoroti aspek ketidakpastian dan kompleksitas dalam proses memahami dunia. Meskipun tidak selalu mungkin untuk sepenuhnya mendefinisikan atau mengukur sesuatu, keberadaan dan kesadaran tetap menjadi aspek kunci dalam pengalaman manusia.

5. Pendekatan Filosofis dan Ilmiah:
   Teks terakhir menunjukkan pergeseran dari proses pengetahuan manusia melalui pengamatan dan penelitian menuju pernyataan ilmiah. Namun, ide bahwa eksistensi yang tidak terikat ruang dan waktu wajib ada, nyata, absolut, dan hakiki menyoroti pandangan filosofis yang lebih mendalam.

Secara keseluruhan, saya mencoba memunculkan pertanyaan filosofis yang mendalam tentang sifat eksistensi, keterbatasan manusia, dan pentingnya keyakinan. Semoga ini bisa menjadi kontribusi berharga untuk pemikiran filosofis tentang makna keberadaan.

By
Abdurohmn As Sani

Edisi
Bilba

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun