Mohon tunggu...
Abdurohman Sani
Abdurohman Sani Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dengan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menembus Definisi

7 Februari 2024   17:28 Diperbarui: 7 Februari 2024   17:39 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua hal yang ada atau memiliki kewujudan dapat diamati secara langsung oleh indera kita. Contohnya, konsep seperti waktu, energi gelap, atau partikel subatom mungkin tidak dapat diamati secara langsung oleh indera manusia, tetapi bukti matematis atau eksperimental dapat mendukung argumen keberadaan mereka.

Selain itu, ada hal-hal seperti gagasan, nilai-nilai, atau perasaan yang mungkin sulit atau bahkan tidak dapat diobservasi secara langsung, namun tetap memiliki dampak nyata pada pengalaman dan kehidupan manusia.

Dalam ilmu pengetahuan dan filosofi, pertanyaan tentang keberadaan dan apa yang dapat dianggap sebagai "ada" melibatkan kompleksitas dan variasi pandangan yang dapat bervariasi tergantung pada kerangka pemikiran dan disiplin ilmu tertentu.

Pengetahuan kita sangat tergantung pada objek pengamatan material ataupun imaterial dan apa yang terjadi jika objek-objek itu tidak ada semisal Ketika kita menyalakan sebuah lilin di tempat super gelap maka apa yang bisa kita amati adalah lilin itu, cahaya lilin, apa yang berlaku pada lilin dan apa yang mampuh dikesan oleh cahaya lilin itu, namun ketika lilin itu meluruh dan padam apakah lilin itu bisa dianggap ada dimasa kini, bagaimana membuktikannya ; objek pengamatan telah tiada dan kemana perginya pengetahuan kita?

Ketika lampu dinyalakan di tempat yang sangat gelap dan lilin tersebut tampak, kita dapat dengan jelas mengamati keberadaannya, sehingga kita dengan alasan logis menyebutnya "ada". Namun, ketika lilin itu padam, keberadaannya mungkin menjadi sulit atau bahkan tidak mungkin diamati secara langsung di dalam kegelapan.

Dalam situasi ini, konsep keberadaan lilin dapat menjadi kontekstual. Secara logika, kita dapat berargumen bahwa lilin tetap ada, meskipun tidak dapat diamati pada saat itu. Kita mungkin memiliki keyakinan bahwa objek yang pernah ada di sana masih ada di ruangan tersebut, bahkan jika kita tidak dapat melihatnya saat ini.

Namun dalam konteks yang valid lilin itu tidak bisa dikatakan ada karena pengamatan itu kitalakukan pada waktu yang telah lalu, artinya ketika lilin padam tidak ada bukti dimasa kini bahwa lilin itu masih ada atau tidak!

ketika lilin padam, kita tidak memiliki bukti langsung pada saat itu tentang keberadaannya di waktu sekarang. Konsep keberadaan sesuatu pada waktu tertentu seringkali tergantung pada bukti atau pengamatan yang dapat dilakukan pada saat itu.

Dalam situasi di mana kita tidak dapat mengamati atau memiliki bukti langsung tentang keberadaan lilin pada waktu sekarang, kita mungkin bersikap hati-hati dalam menyatakan bahwa lilin tersebut masih ada. Keberadaan atau ketiadaan objek sering kali bergantung pada informasi dan bukti yang dapat diakses pada waktu tertentu.

Ini mencerminkan prinsip empiris dan falsifikasi dalam metode ilmiah, di mana keberadaan suatu entitas atau peristiwa sering diukur dan diuji melalui pengamatan atau eksperimen yang dapat direplikasi. Dalam konteks ini, jika tidak ada bukti yang dapat diakses pada saat ini, kita mungkin harus menahan diri untuk menyatakan dengan pasti apakah lilin itu masih ada atau tidak.

Seperti halnya kita melihat cahaya bintang dilangit bisa jadi bintang itu telah lama tiada. Itu artinya kenyataan material dan imateril yang menopang pengetahuan manusia sebenarnya tidak pernah benar-benar ada jika kita kaitkan dengan waktu yang terus berjalan tanpa henti! Artinya Kita sendiri pun tidak pernah benar benar ada dimasa kini, kita hanya hidup dimasa lalu yang tidak pernah bisa dibuktikan keberadaannya dimasa kini karena tidak ada masa kini.; Sebagai ilustrasi apa yang kita lihat dan kita dengar adalah suatu peristiwa dimasa lalu karena cahaya dan bunyi membutuhkan waktu untuk sampai kepada panca indera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun