Karena letaknya di atas perbukitan, vihara ini menawarkan pemandangan alam sekitar Buleleng antara lain pemandangan sawah, laut dan gunung. Konon, pada malam hari, ketika langit gelap gulita, kunang-kunang masih kedapatan berterbangan, dan memperindah kawasan “Borobudur” ini.
Brahmavihara yang cukup luas ini memiliki perkebunan mangga dan sawo. Beberapa pohon kamboja ditanam diantara jalur-jalur yang khusus disemen untuk keperluan meditasi dalam posisi berjalan. Sementara itu, di dalam vihara disediakan bantalan yang dapat dibawa keluar untuk diduduki sambil bermeditasi.
[caption id="attachment_151553" align="aligncenter" width="500" caption="Area untuk "walking meditation" dan "sitting meditation" ©Mamak Ketol™"][/caption]
Ketika memasuki vihara, pengunjung diharapkan untuk membuka alas kaki, menanda-tangani buku tamu, dan memberikan donasi seikhlasnya pada kotak yang tersedia. Dalam hal berpakaian kenakanlah sarung, celana panjang, atau pakaian yang “sopan”.
Biara tempat tinggal para biksu ini tak hanya dikunjungi oleh penganut agama Buddha. Dhammajiyoti, salah satu pengurus Yayasan Girirakkhito Mahathera, menegaskan bahwa mayoritas pelancong datang untuk bermeditasi. Tujuan mereka adalah untuk mendapatkan ketenangan bathin. Tak hanya pemeluk agama Buddha saja yang mempunyai niat mulia itu, penganut agama atau kepercayaan lain juga menunjukkan animo yang cukup besar.
Lokasinya yang jauh dari kebisingan menjadi tujuan turis dari berbagai kalangan untuk menjalani suasana hening dengan menenangkan hati dan pikiran. Areal vihara memiliki ruang Vipasana yang dapat dipergunakan oleh siapa saja yang berniat melakukan meditasi pencerahan. Setiap hari ada saja yang datang untuk mencari ketenangan spiritual dengan melakukan meditasi.
Ada pula siswa yang melakukan meditasi selama setahun penuh, tanpa bicara, menulis dan membaca. Di tempat meditasi ini disediakan makanan vegetarian. Tentu saja makanan ini harus dibayar, kalau kita memakannya.
Pada bulan-bulan tertentu (Januari, Mei, Juni, Agustus, September, dan Desember) ada bikhu yang secara khusus membimbing Theravadic vipashana yaitu teknik pernafasan yang bertujuan untuk memperoleh pengertian dan memperdalam kepekaan.
Khusus bulan April dan September ada bikhu yang memberikan ajaran dalam bahasa Inggris. Guru yang berbahasa Mandarin pun tersedia. Untuk tahun 2010 ini jadwal meditasi adalah sebagai berikut: 12 - 20 Juni (Mandarin/Inggris) dan 21 Juni – 06 Juli (Inggris/Indonesia). Program retret ini dikenal dengan Vipassana MMD (Meditasi Mengenal Diri). Meskipun gratis, pemberian donasi sangat dianjurkan.
Seperti layaknya suatu biara, ada bikhu yang tinggal di dalamnya. Kepada para tamu yang ingin bermeditasi dan berencana menginap dianjurkan untuk menghubungi vihara terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan kapasitas kamar hanya berjumlah 30.
[caption id="attachment_151555" align="aligncenter" width="500" caption="Dalai Lama dan Dewi Kwan Im. Patung berukuran 30 cm diletakkan di depan patung Dewi Kwan Im yang lebih besar. Diapit Patung Brahma dan Patung Saraswati. ©Mamak Ketol™"][/caption]