Mohon tunggu...
Maryati
Maryati Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 4 orang anak

Optimis, setia dan menebar kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerita Hari Pertama Puasa dan Juga Bocah

16 April 2021   06:16 Diperbarui: 16 April 2021   06:46 2187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang hari, bermain sama si bungsu sambil beres-beres rumah dan nonton televisi. Sebab HP telah dipinjamkan sama bocah agar dia mau makan setelah mandi.

Sore hari barulah masak untuk menu buka puasa. Ayam bakar yang siap saji, aku beli di tempat langgananku. Menu yang sangat praktis hanya tinggal memasak tempe dan tahu goreng saja sebagai pelengkapnya. Es campur pakai susu adalah minumannya sebagai pelengkap menu buka puasa. Baca qur’an  sebentar setelah salat Magrib, hingga menjelang isya.

Menjelang salat Isya, Anakku yang bungsu sangat sibuk sekali. Dia memintaku untuk pergi salat Tarawih karena di malam pertama menyambut puasa aku tidak ikut salat bersama mereka.

Memang sungguh membahagiakan bagi diriku sebagai orang tua. Melihat anak bungsunya yang masih berusia tiga tahun, begitu semangat melaksanakan salat Tarawih 11 rakaat. Tanpa harus berlari ke sana ke mari seperti Anak seusianya. Dia betul-betul diam di tempat hingga akhir salat. Hanya sesekali dia tiduran di sejadah.

Namun, ketika sang Ustadz berceramah, baru Anakku menghampiriku untuk bermanja-manja dan pastinya digodain juga sama kakak-kakaknya juga.

Sebagai orang tua, yang aku lakukan adalah berbuat baik untuk anak dan mengajarkan perilaku baik kepada Anak. Tanpa harus diajari pun, si bungsu sudah mau melakukan hal yang baik sekalipun hanya salat tarawih berjama’ah. Bahkan dia mampu dan tahu untuk memberikan peringatan kepada Kakaknya yang paling besar saat dia memegang HP di area larangan tidak boleh main HP.

Setahuku, dia baru kami ajak ke Masjid tersebut tanpa memberitahu apa-apa tentang gambar yang ada di dinding Masjid yang artinya “Di larang main HP.’ Malahan kakak-kakaknya tahu setelah gambar itu ditunjuk sama si bungsu.

Itulah cerita Ramadanku kali ini, semoga ada manfaatnya. Khususnya bagi keluarga sendiri dan umumnya bagi kita semua. Mohon maaf jika ada kata yang salah, karena penulis hanya manusia biasa. Jika berkenan silakan tulis di kolom komentar kalau ada kekeliruan dalam penyampaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun