Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Apendiktomi dengan Laparoskopi

13 Desember 2021   11:00 Diperbarui: 13 Desember 2021   16:39 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Apendiktomi dengan laparoskopi (Sumber: Shutterstock via sains.kompas.com)

Sorenya baru saya kembali ke dokter bedah untuk konsul ditemani suami. Singkat cerita, saya harus appendicogram untuk lebih meyakinkan bahwa appendix saya memang bermasalah.

Esoknya saya menjalani appendicogram dan kesimpulan tetap sama. Ketika kembali konsul ke dokter bedah, saya tak bisa berlama-lama karena si Bungsu yang posesif menjadi tantrum saat dokter memeriksa saya.

Suami saya yang mendapat penjelasan dari dokter. Singkatnya, saya harus menjalani apendiktomi. Dalam kasus saya, operasi bisa dilakukan dengan metode laparoskopi.

Apendiktomi dengan laparoskopi

Berbeda dengan apendiktomi dengan teknik konvensional, laparoskopi menggunakan laparoskop berupa selang yang dilengkapi kamera dan lampu. Pembedahan sangat minimal invasif.

Pagi itu (2/12) saya datang ke rumah sakit sekitar jam 6 pagi (sebelumnya saya sudah menjadwalkan dengan pihak RS dan dokter). 

Setelah mengurus administrasi, saya harus swab antigen. Dan swab nasofaring ini adalah pertama kali buat saya! Ternyata rasanya ughh.. (maklum ya ibu rumah tangga banyak di rumah jadi tak perlu swab selama ini).

Setelah swab, barulah tes ini dan itu untuk persiapan operasi. Dari tes darah, rontgen, ekg, tes alergi antibiotika. Semuanya tak ada masalah.

Siangnya sekitar jam 12, saya dibawa ke ruang operasi. Sebelumnya saya puasa selama 6 jam tanpa makan dan minum.

Di ruang operasi, seperti biasa dokter dan perawat bertanya ini dan itu serta memberi penjelasan prosedur. 

Berhubung saya mudah stres, daripada makin stres dengan penjelasan ini dan itu, saya katakan "Saya ngikut saja!" Hahaha pokoknya pasrah saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun