Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Apendiktomi dengan Laparoskopi

13 Desember 2021   11:00 Diperbarui: 13 Desember 2021   16:39 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Apendiktomi dengan laparoskopi (Sumber: Shutterstock via sains.kompas.com)

Sudah di penghujung tahun 2021, ternyata ada kejutan dalam hidup saya. Nyeri perut yang membuat saya harus menjalani appendiktomi.

Saya sering mendengar operasi usus buntu atau apendiktomi. Ini bukan sesuatu yang asing. Tapi tak pernah terbayangkan jika saya harus menjalaninya juga. Hiks.

Baca diary saya tentang ini sebelumnya : klik di sini

Sekilas tentang appendisitis dan apendiktomi

Dilansir dari Alodokter, apendiktomi adalah tindakan operasi untuk mengangkat usus buntu atau umbai cacing (appendix) yang telah terinfeksi (appendisitis).

Appendisitis bisa bersifat kronis dan juga akut. Gejalanya sering tidak kita sadari. Seperti yang terjadi pada saya. Saya hanya mengalami demam ringan, tidak enak badan, perut kembung, lemas, mual, dan dua kali seperti kram perut.

Sebenarnya gejala tak enak badan, perut kembung, dan mual sudah lama sering saya rasakan. Hanya saja saya tak pernah berpikir ke arah radang usus buntu atau appendisitis.

Saya menduga appendisitis ketika gejala yang sudah spesifik, yaitu nyeri di perut sebelah kanan bawah. Bersyukur, saya langsung periksa hari itu juga dan tidak menundanya sehingga cepat terdiagnosa.

Banyak kasus appendisitis yang terlambat karena ketidaktahuan pasien. Dulu kakak saya waktu SMA terdiagnosa appendisitis sudah dalam kondisi gawat. Bahkan apendiktomi harus dilakukan secepatnya di hari Minggu.

Seingat saya, kakak saya sudah mengalami demam tinggi dan mengigau. Radang usus buntunya sudah sangat parah dan terancam pecah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun