Transaksi pun mudah, yaitu dengan menggunakan mobile atau internet banking. Setelah uang masuk ke rekening saya, mobil beserta suratnya langsung dibawa pembeli. Mudah dan cepat kan?
Nah, beda lagi dengan kejadian kemarin. Calon pembeli ribet sekali. Dia datang ke rumah dengan membawa beberapa buku tabungan. Untuk transaksi, dia mengajak kami ke bank dan tidak mau dengan m-banking.
Entah, apa maksudnya. Bolak-balik mengatakan isi tabungannya banyak. Tapi sangat terlihat calon pembeli ini tak percaya sama kami. Ya kalau tidak percaya, sebaiknya membeli mobil di showroom saja.
4. Tepati janji bertemu
Sering calon pembeli membuat janji sendiri, bahkan meminta waktu ini dan itu. Seperti kapan hari, kami terpaksa pulang cepat dari jalan-jalan bersama anak. Eh, ditunggu tak datang juga. Ditelpon tidak respon.
Hal seperti ini merugikan orang. Kalau janji sebaiknya ditepati karena penjual bukan benda mati. Minimal berilah kabar jika ada kendala.
5. Pembeli adalah raja tapi harus rendah hati
Pasti semua orang tahu jargon "pembeli adalah raja". Tapi meskipun raja harus rendah hati dong.
Sebagai calon pembeli tak perlu sok tahu jika memang tidak tahu. Silahkan bertanya, toh penjual juga akan menjawab dan menjelaskan secara utuh.
Misalnya, calon pembeli mengatakan mobil ini bekas tabrak atau banjir tapi sok tahu dan asal ngomong. Bahkan dia juga tidak tahu cara mengeceknya.Â
Padahal sekarang ini semua bisa dilihat dan dibuktikan. Ada kok tips dan caranya untuk membuktikan. Karenanya, jangan berasumsi. Jadilah pembeli yang cerdas dan beradab.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H