"Ya jelas enak lah dendeng raginya. Itu daging celeng*!" katanya.
"Hahhhh??????" saya kaget luar biasa. "Celeng itu babi kan? kenapa kemarin dagingnya nggak lembut, dagingnya liat loh kemarin! Malah kayak daging kerbau kalau kataku, " sanggah saya.
"Ihhh, dibilangin, mana ada dendeng ragi daging sapi murah banget??? Itu celeng tauk!" kata teman saya.
"Hah? Mosok... tapi dagingnya berserat, " protes saya.
"Ya iyalah, celeng itu kan babi hutan. Dia bukan babi piaraan yang diam aja! Celeng lari-lari terus di hutan. Jadi dagingnya liat, " jelas teman saya.
Seketika saya langsung lemes. Ternyata saya makan daging babi hutan aka celeng!!!
Kalau tahu daging celeng pasti nggak beli. Hmmm... kadang ketidaktahuan itu memberi kenikmatan hakiki! Hahaha
Untungnya juga saya tidak dilarang makan daging celeng. Ngok... Â Ah, saya memang konyol sekali, gemar berasumsi sendiri!
Cikarang, Oktober 2021
*celeng : babi hutan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H