Yang khas dari sate-satean ini adalah sate kerang. Saya belum pernah menemukan di tempat lain. Kerang ini dimasak bumbu bacem, setelah itu ditusuk dengan tusukan sate. Rasanya manis-gurih. Pokoknya top!
Nah, untuk menu tambahan ini adalah favorit saya dan suami. Perkedel kentang memang paling mantap berduet dengan soto bening.
Suami saya paling kalap makan tempe goreng ini. Biasanya tempenya digoreng kering. "Kapan lagi makan tempe goreng seenak ini!" begitu katanya.
Porsi Kecil Bikin Nambah!
Kalau membeli soto Semarang, jangan kaget karena mangkok soto berukuran kecil. Pertama kali makan soto Semarang, suami saya bingung. "Kecil amat ini mangkok!" Hahaha
Sudah mangkoknya kecil, seringkali nasi dicampur. Duh, bagi orang luar Jawa mungkin aneh. Tapi memang begitu. Sebenarnya bisa kok minta soto pisah dengan nasi. Nasi dalam piring dan soto tetap dalam mangkok kecil.
Pernah reuni dengan teman kuliahnya dari Makassar. Kami makan bersama di soto Semarang yang melegenda. Saya menahan ketawa melihat pelayannya antara heran dan bingung. Bayangkan, dua orang laki-laki tapi memesan soto enam mangkok. Hahaha...