Kecanduan bukan masalah disiplin waktu atau aturan. Ketika seseorang sudah pada tahap kecanduan, dia akan kehilangan kontrol diri.
Bahkan saya pernah membaca artikel yang mengatakan bahwa memberi anak game online sama saja dengan memberi narkoba! Jadi, jangan setengah-setengah dalam mengatasinya.
Berikan aktivitas substitusi
Langkah selanjutnya setelah anak tidak bermain game adalah memberikan aktivitas pengganti untuk hiburan.
Saya berpikir hiburan tak harus game, bahkan lebih baik yang non-gawai. Wong sekolah sudah di depan gawai terus.
Aktivitas substitusi bisa bermacam-macam. Bisa bermain sepeda, membaca buku, menonton tv, dan lain-lain. Memang terkesan tidak menarik, tapi itu lebih baik dan lebih bermanfaat.
Konsisten dan komitmen orangtua
Perihal yang namanya kecanduan itu tidak mudah. Orang dewasa yang kecanduan media sosial atau drakor saja kadang susah untuk berhenti apalagi untuk anak-anak.
Tapi sepanjang yang saya jalani, ketika kita konsisten dan teguh dengan kesepakatan bersama, maka akan berhasil.
Terkadang orangtua tidak tega dan mengijinkan kembali untuk waktu sebentar. Ini yang akan membuat anak kembali bermain game lagi.
Saya pun pernah tak tega ketika anak saya memohon untuk kembali bermain. Ada rasa sedih tapi saya harus konsisten dan teguh.