Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menyikapi Balita yang Senang Memainkan Alat Kelaminnya

23 Agustus 2021   06:00 Diperbarui: 27 Agustus 2021   12:10 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyikapi balita yang senang memainkan alat kelaminnya (Foto ilustrasi : dokpri MomAbel)

Saya melakukan hal ini, saya ajarkan bahwa alat kelaminnya dinamakan penis. Tapi si Bungsu malah mengatakan bahwa itu bukan penis tapi iwil-iwil. Hadehhh.... saya memang pernah mengatakan demikian sekilas sewaktu dia belum lancar bicara. Eh, ternyata terekam.

Itulah yang menjadi "PR" saya untuk memperkenalkan nama kelamin dengan nama yang benar, yaitu penis. Syukurnya sekarang dia sudah bisa menyebutkan nama penis ini.

Tantangan orangtua di Indonesia adalah penyebutan nama kelamin dengan banyak istilah kiasan yang lucu. Ini bisa jadi membingungkan anak jika kita tidak konsisten.

 Edukasi seks ini saya lakukan secara santai dan pelan-pelan. Misalnya, saat dia tak mau pakai celana sehabis mandi. Saya akan mengatakan, "Harus pakai celana dulu, penisnya kelihatan malu loh... nanti bisa kotor dan gatal kalau tak pakai celana, "

Malahan saya terbantu oleh kakaknya yang ikut nimbrung, "Iya, punya adik nggak boleh keliatan. Nggak boleh ada yang pegang kecuali papa sama mama, "

Menjadi orangtua yang sadar edukasi seksual

Melalui kejadian ini, saya pribadi disadarkan betapa pentingnya edukasi seksual sejak dini. Hal ini membuat saya semakin sadar untuk lebih bijak dan memanfaatkan momen yang ada sebagai waktu yang tepat mengajarkan pendidikan seks.

Hmmm.. ternyata menjadi orangtua banyak lika-likunya. Namun harus tetap disyukuri ketika Allah sudah memilih kita menjadi partnerNya dalam membesarkan anak-anak. 

Semoga bermanfaat.

***

Referensi 1
Referensi 2
Referensi 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun