Sedangkan Nando membuat video yang mencengangkan tentang mamanya. Dia menyandingkan Mrs Torres dengan Mussolini dan Stalin yang merupakan diktator. Bagi Nando, mamanya adalah diktator yang menyeramkan.
Dari film ini, saya mendapat gambaran bahwa Katie dan Nando menganggap mamanya tak ubahnya seperti monster yang menyeramkan dan mengekang sepanjang hari.
Katie yang ingin menonton festival musik bersama teman-temannya, tak mendapat izin dari mamanya. Sedangkan Nando merasa mamanya terlalu banyak mengatur harus ini dan itu. Di lain pihak, papanya masih ada sikap lucu dan menyenangkan, masih bisa bernyanyi bersama.
Hmmm... saya ketawa-tawa melihat film ini. Mungkin saya sebagai ibu juga seperti itu di mata anak saya. Bawel dan menyebalkan! Padahal buat kita sebagai orangtua, hal itu adalah wajar dan memang sudah seharusnya mendisiplinkan anak.
Akhirnya, saya tanya sama si sulung seperti apa saya di matanya. Jawabannya, "Ya, mama memang kayak gitu (otoriter). Mama galak. Abel harus ini ya, kalau tidak kamu...."
Ternyata benar, saya bukan ibu yang menyenangkan buat anak-anak. Apalagi ketika sekolah online, sebagai orangtua saya harus terlibat dan bawel.
Saya selalu tanya tentang tugas apakah sudah dikerjakan atau belum setiap hari (Hahaha..).
Hmmm... ya, pada akhirnya saya harus berefleksi diri untuk menjadi orangtua yang berotoritas sekaligus menyenangkan.
Perlunya Menjadi Orangtua yang menyenangkan
Setelah bertemu dengan guru Katie dan Nando. Pasangan Torres terlibat dalam perdebatan kecil. Sesuatu yang umum terjadi, yaitu sosok ayah terlihat lebih menyenangkan di mata anak. Sebaliknya, sosok ibu adalah monster yang menyeramkan.
Rasanya memang seperti itu. Sosok ayah selalu baik di mata anak karena royal dan jarang marah, sedangkan ibu tak jarang digambarkan sebagai burung yang tak ada lelahnya mengomel dan marah.