Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akhir Cerita Kecopetan

17 Juni 2021   15:15 Diperbarui: 17 Juni 2021   15:47 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dompet yang Selalu Kembali

Beberapa kali kecopetan, herannya dompet saya selalu kembali. Mungkin karena ada kartu mahasiswa dan terjadi di sekitar kampus.

Memang tak langsung kembali. Ada yang kembali setelah kartu mahasiswa yang baru selesai saya urus. Pastinya saya harus mengurus surat kehilangan di kantor polisi terlebih dulu.

Salah satu yang saya ingat yang mengembalikan dompetku adalah anak fakultas sebelah. Orang yang baik sekali dan selalu ada ketika saya butuhkan. Tapi nggak jadi pacar kok! Hahaha...

Dompet saya berwarna orens dan kuning. Dompet khas anak muda yang ceria dan norak. Saya pun membelinya karena lucu. Mungkin itu juga yang membuat penemu dompet itu mengembalikan lagi padaku.

Setelah ketiga kali, saya langsung buang dompet itu. Mungkin terlalu menyolok sehingga menarik perhatian copet. Padahal kalau dipikir dompet remaja begitu isinya tak akan banyak.

Belajar dari Pengalaman

Kehilangan itu sangat menyesakkan dada. Apalagi untuk mahasiswa pas-pasan. Berkaca dari pengalaman ini, maka saya tak pernah lagi menaruh uang banyak dalam dompet.

Sebisa mungkin saya pisahkan sejumlah uang di tempat lain. Misalnya, saku celana atau baju. Jadi, kalau toh kecopetan saya masih punya ongkos pulang.

Selain itu, saya hindari menggendong tas di belakang. Apalagi ketika di angkutan umum. Saya pastikan tas ada di depan saya. Dompet saya letakkan di bagian paling dalam.

Kalaupun naik motor atau mobil, sebisa mungkin tas berada di depan. Ketika mengisi bensin, usahakan tidak meninggalkan tas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun