Menonton film adalah salah satu kegemaran baru dan favorit banyak orang di masa pandemi Covid-19. Awal-awal masa pandemi, saya juga getol nonton film. Biasa saya menonton via Nettflix. Wah, bisa marathon nonton film deh! Banyak film bagus dan baru disana.
Bagaimana dengan drama Korea? Nah ini yang menjadi masalah bagi saya. Saya bolak-balik tanya teman penggemar drama Korea alias drakor ini. Jawabannya pun banyak drakor favorit. Dari Crash Landing On You, Reply 1988, World of Married, Hi Bye Mama, It's Okay Not toBe Okay, dan seterusnya.
Sebenarnya saya tergoda, sangat tergoda malah untuk menontonnya. Tapi apadaya, kondisi tak memungkinkan. Kok bisa? Begini kisah saya :
Pernah dilaporkan ke pak Bos
Ya, gegara nonton drakor saya pernah "dilaporkan" anak saya ke pak Bos yang notabene suami saya Hahaha... Bukan dilaporkan yang gimana sih, cuma saya jadi malu sama suami dan anak.
Suatu hari saya memang getol ingin menyelesaikan drakor. Tentu tahu ya menonton drakor itu seperti candu. Saking penasarannya sampai lupa waktu.
Sejujurnya saya tak menyangka si Sulung akan melaporkan saya ke papanya. Kenapa? Ya, karena menurut saya, saya sudah membereskan tugas saya sebagai ibu di rumah. Dugaan saya, si Sulung memperhatikan saya. Mungkin saya sering terlalu asyik sendiri, ketawa sendiri, mesem-mesem sendiri hahaha...
"Papa, it seem Mama is addicted to Korean Drama!" begitu lapornya ketika papanya pulang kerja. Saya kaget dong. Kok dia tahu saya nonton drakor, padahal saya pakai handphone.
Setelahnya, saya tahu diri saja berusaha mengontrol. Kids jaman now itu lebih kritis. Saya harus jadi contoh jangan sampai lupa diri. Saya tidak mau dia kecanduan game, saya juga tidak boleh kecanduan nonton drakor dong.
Lupa waktu
Mengikuti cerita drakor itu sering membuat lupa waktu. Saking candunya, banyak yang rela begadang. Paginya, banyak teman bangun pagi dengan mata bengkak. Bukan karena menangisi kisahnya, tapi karena kurang tidur. Saya pernah juga nonton sampai jam 2 pagi. Ah, drakor memang candu!
Bikin "halu"
Ketika merasa "klik" dengan cerita drakor, saya biasanya ingin segera menamatkan seri tersebut. Terkadang membuat jadi impulsif. Ketika anak tidur, langsung tancap gas nonton. Hahaha...
Pernah suatu kali saya betah di rumah gegara drakor hingga berhari-hari. Esoknya begitu keluar rumah jadi "halu".
Ketika melihat bunga tabebuya di jalan yang lagi mekar langsung "halu" seolah di musim semi Korea. Kemudian ingat cerita drakor dan membayangkan tokoh cerita yang ganteng dan baik hati. Berasa romantis ala Korea, padahal lagi di Cikarang Hahaha...
Belum nonton drakor lagi
Setelah kejadian itu, saya belum "ndrakor" lagi. Meskipun heboh The World of Married, saya belum tertarik menonton. Saya cuma ikut ketawa geli kalau beberapa teman ngomel dan marah-marah sama tokoh pelakornya. Etapi mereka tetap nonton juga sampai tamat. Ajaib!
Melihat teman-teman asyik "ndrakor", sebenarnya ada rasa iri. Namun, masa pandemi ini tidak mudah bagi saya. Selain tak ada ART, mendampingi sekolah online ini menyedot banyak energi dan waktu. Pastinya saya tak mau hilang fokus karena urusan saya sendiri seperti menonton drakor.Â
Ah, drakor memang candu yang membuat lupa waktu dan sering membuat "halu". Tapi aku rindu, sangat rindu!
Cikarang, 8 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H