"Rani... Aku minta nomor handphone-mu sama Aisha. Boleh ya?" tanyanya sebelum bergabung dengan kakak Aisha. Rani mengangguk.
Pesta ditutup dengan acara pelepasan balon harapan di depan kafe. Syahdu dan meriah. Rani ikut bahagia melihat Aisha tertawa lepas di momen spesialnya.
Sebelum pulang, Rani menyempatkan berpamitan dengan mama dan papa Rani. Tiba-tiba Adhi menghampirinya.
"Sampai ketemu lagi, Rani! Jangan nangis lagi ya?" begitu pesan Adhi ketika Rani berpamitan pulang kepada semua keluarga Aisha. Rani tersipu. Ah, ternyata dia melihat air mataku.
******
Pulang dari pesta, aura bahagia menghias wajahnya. Oma dan Opa ikut tersenyum. Di meja makan, Rani bercerita tentang pesta ulang tahun Aisha.
"Rani, besok pagi kita ziarah ke makam Mama sama Papamu ya? Oma kangen... " kata Oma tiba-tiba.
"Iya Oma, Rani juga kangen Mama sama Papa!" sahut Rani. Sudah delapan tahun Rani tinggal bersama Oma dan Opa sepeninggal kedua orangtuanya.
Di penghujung malam Rani membuka diary kesayangannya yang berwarna ungu. Dia mulai menulis baris kalimat dengan pena bulu angsanya.
Dear Mama dan Papa,
Mama dan Papa lagi apa disana? Lagi pacaran berdua ya? Rani kangen, Ma, Pa...