Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gema Cinta Rani

17 November 2020   11:00 Diperbarui: 17 November 2020   12:34 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi (diambil dari pixabay.com)

Dalam hingar-bingar pesta, Rani merasa sunyi. Di sudut hatinya, dia pun menginginkan seseorang. Seorang partner dimana dia bisa berbagi segala cerita hidupnya.

Hatinya semakin sendu ketika melihat papa dan mama Aisha tersenyum bahagia dan memeluk hangat Aisha. Betapa bahagianya Aisha bisa merasakan cinta kedua orangtuanya di momen spesial ini.

Tiba-tiba air mata Rani menetes. Rani segera menyadarinya. Terburu-buru dia mengambil tisue dari tas kecilnya. Sial! Handphone-nya malah terlempar jatuh.

Ketika Rani ingin memungut handphone berwarna pink metalik itu, tampak tangan seseorang yang ikut memungutnya. Tangan yang bersih  dengan potongan kuku yang rapi.

Rani mendongak untuk melihat sekilas empunya tangan. Seorang cowok biasa namun berkharisma. Degup jantung Rani berpacu cepat.

"Maaf... Terimakasih" hanya kata itu yang terucap ketika lelaki itu menyodorkan handphone miliknya.

Rani segera memalingkan muka. Dia tak ingin lelaki itu melihat airmatanya. Rani batal mengambil tisue. Cepat-cepat dia menyeka airmata itu dengan tangannya.

******

Sepanjang pesta Rani kembali ceria bersama gengnya. Dia kembali percaya diri seolah lupa masalah sebelumnya. Teman-temannya pun tak ada yang membiarkannya sendiri.

Rani tampak bahagia. Ada harapan yang tersemai di lubuk hatinya setelah bertemu lelaki  yang membantu mengambil handphonenya. Beberapa kali dia mencuri pandang ke lelaki itu. Rani terpesona pada pandangan pertama.

Laki-laki itu sempat menghampiri Rani dan memperkenalkan diri sebagai Adhi, sepupu Aisha yang tinggal di kota sebelah. Adhi lebih banyak ngobrol dengan kakak lelaki Aisha. Mungkin mereka seumuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun