Mereka pun segera masuk mobil bersama-sama, berempet-empetan, gembira bersama. Pagi itu cerah ceria seolah sirna semua prasangka. Mbak Wi dan mas Jar memang orang baik.
Mobil melaju sedang, membelah udara pagi kota S. Na dan mbak Wi duduk bersebelahan di bangku tengah. Tiba-tiba mbak Wi mencolek tangannya.
"Na, kemarin kamu berdoa dulu kan sebelum makan sotonya?" celetuk mbak Wi.
"Itu dia mbak.. Â untung aku berdoa dulu!" sahut Na.
"Yo wes, aman..." mbak Wi merangkulkan tangannya ke bahu Na. Na tersenyum sembari memegang tangan kakak sepupu tercintanya.
Cikarang, November 2019
*kemaruk : rakusÂ
**apa kareba : apa kabar
*** wes mbok simpulke dewe lah : sudah, kamu simpulkan sendiri ya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H