Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jemari Tangan Ibu

3 Februari 2018   07:00 Diperbarui: 3 Februari 2018   17:33 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gea berlari ke arahku. Kemudian duduk di sampingku.

"Ma, jari eyang ada 6. Bukan 5 loh... Kalau Gea hitung semuanya jadi ada 11. Punya Gea 10 aja ya, Ma?", ungkapnya padaku.

"Iya Gea...", jawabku singkat.

"Coba, Ma... coba Gea hitung punya Mama ada berapa",  sahutnya sembari meraih kedua tanganku.

Dengan polosnya, Gea mulai menghitung jari-jariku. Dari tangan kanan, kemudian ke tangan kiri.

"Satu... dua... tiga.. empat... lima...", ucapnya dengan jelas.

Tak lama kemudian, dia kembali menghitung jari tangan kiriku. Setelah itu baru dia diam. Sepertinya mencoba berpikir.

"Ma, aku nggak salah hitung kan? Kenapa punya eyang saja yang beda? Punya eyang tadi, tangan kanan ada 6 jari. Terus tangan kiri ada 5. Jadinya semuanya 11", begitu cerocosnya.

Sementara itu, kulihat adikku ketawa-tawa. Ibu melirik ke adikku dengan lirikan yang bermakna. Mungkin batinnya : "Om-mu ini memang usil! Usil tenan!".

"Om-mu memang payah Gea! Kurang kerjaan!", kata suami sambil menepuk jidat. Suamiku tahu adikku suka bercanda tengil.

Aku santai saja menanggapi pertanyaan Gea.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun