ke kaki-kaki jendela. Lelaki setengah tuaÂ
yang mabuk akan janji-janji, tumbangÂ
dalam celotehnya sendiri. Sementara,Â
pikap penjual air minum yangÂ
ditunggu-tunggu tak kunjung tiba.Â
Berjam-jam aku bertamu,
tak secangkir pun kopi disuguhkan.
Gadis yang diincar malu sembunyi ke kamar.
Aku maklum pulang tanpa pamit ke rumah.
Benar-benar, ada yang kurang beresÂ
di dusun kami.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!