Helaian demi helaian rumput memerah.
Luka di kaki.Â
Perihnya sudah sampai di palung dada.
 Sambil membungkuk ibu berjalan.
Sambil berjalan ibu membungkuk.
Di wajahnya tertoreh senyum.
Seperti ingin mengajak musim bergurau.Â
Angin membelah hutan belukar.
Semua yang tampak seperti berputar-putar.
Gemetar tangan ibu meraba-raba junjungannya.
Sengaja ia lupa prihal jarak.
Jalan masih berkilo ditempuh.
Tapi yang jauh mesti diasuh menjadi kasih.
Yang malang harus ditantang menjadi sayang.
Sambil membungkuk ibu terus melangkah.
Sambil melangkah ibu terus membungkuk.
Luka di kaki. Darahnya kering di perjalanan.
Perihnya naik sampai ke ubun-ubun.
Mekko 2024
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!