Helaian demi helaian rumput memerah.
Luka di kaki.Â
Perihnya sudah sampai di palung dada.
 Sambil membungkuk ibu berjalan.
Sambil berjalan ibu membungkuk.
Di wajahnya tertoreh senyum.
Seperti ingin mengajak musim bergurau.Â
Angin membelah hutan belukar.
Semua yang tampak seperti berputar-putar.
Gemetar tangan ibu meraba-raba junjungannya.
Sengaja ia lupa prihal jarak.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!