Mohon tunggu...
Malikah Maryam Kaustar Ilmi
Malikah Maryam Kaustar Ilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurnalistik Prodi Ilmu Komunikasi UHAMKA

Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Kontrakan Menjadi Sekolahan

3 Mei 2022   10:28 Diperbarui: 11 Mei 2022   15:29 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari Kontrakan menjadi Sekolahan 


Bercita-cita ingin menjadi guru TK sejak kecil, kini Lilis Syarifah mampu mewujudkannya dengan mendirikan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini di rumahnya.

Sejak dini, Ibu Lilis bermimpi menjadi guru TK, sebab hanya dirinya lah yang bersekolah TK di antara kakak dan adiknya. Lilis Syarifah, seorang wanita kelahiran 1975 dengan 8 bersaudara yang berasal dari desa Kretek, Paguyangan Brebes, Setiap hari sepulang dari sekolah TK, dirinya selalu mengajarkan hal yang sama kepada teman-temannya atas apa yang dipelajarinya di sekolahan. Dia sangat senang ketika berada di sekolah karena diajar bernyanyi dan bermain. 

Dahulu, ketika ia tinggal di rumahnya yang berada di sebuah desa, dan bersekolah di desa seberang dengan jarak yang cukup jauh, ia diantar oleh sang Abah menggunakan motor. Ibu Lilis sangat bahagia karena dirinya dapat merasakan sekolah TK.

Sepulang sekolah, Lilis bermain dengan teman-temannya, ia bahkan mengajarkan apa yang diajarkan gurunya di sekolah. Tak segan, lilis memukul temannya yang tidak menurut padanya hingga menangis bak seorang guru sungguhan. Ia berniat baik sebab teman-temannya tidak merasakan sekolah yang dialaminya dan ingin agar teman-temannya merasakan apa yang ia rasakan.

Ketika dewasa, Lilis melanjutkan pendidikannya mengambil jurusan PGTK Darul Qalam yang bertempat di Salemba. Namun sayang, pendidikannya hanya sampai pada jenjang Diploma. Pada usia 19 tahun, Lilis mulai mengajar di TK Mukhlisin daerah Cijantung bermodal ijazah Diploma PGTK serta kesukaannya dalam dunia mengajar dan anak-anak.

Tahun 1999, Lilis menikah dan memiliki anak pertama pada tahun 2000. Lilis tetap melanjutkan karirnya walau sudah menjadi Ibu beranak satu. Ia menitipkan anaknya pada asisten rumah tangganya kala itu. Namun, sebab di tahun 2001 Lilis memiliki anak kedua, ia memutuskan untuk berhenti mengajar di TK yang ia ajar sejak lama itu. 

Lilis akhirnya hanya membuka bimbingan playgroup untuk anak-anak kecil di rumah sederhana yang ia tempatkan dengan muridd 3-5 orang jumlahnya.

Jiwa pendidikannya tidak lepas hingga saat itu saja, tahun 2006, Lilis melahirkan anak ketiga, dan kedua anak sebelumnya sudah tepat memasuki usia untuk mengalami pendidikan jenjang Taman kanak-kanak. 

Di tahun itu pula, Lilis akhirnya dapat membuka TK sendiri dengan modal menyewa sepetak kontrakan di dekat daerah tempat tinggalnya dengan nama "TK Islam Al-Hafizh" serta Mengajak temannya yang berpengalaman untuk menjadi guru di TK yang dimilikinya, dan dirinya hanya mengasuh kedua anaknya di rumah. Tak enggan, Lilis menyekolahkan anaknya di sekolah miliknya sendiri.

Hingga kedua anaknya duduk dibangku sekolah dasar, Lilis memberanikan diri untuk melanjutkan jenjang pendidikannya menjadi seorang Sarjana di UHAMKA mengambil jurusan PG PAUD (Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini) dan lulus tepat waktu.

Tahun 2014, Lilis mendapatkan gelar S.Pd sebagai guru Pendidikan Anak Usia Dini dan mengubah TK nya menjadi TK dan PAUD. Menurutnya, TK dan PAUD itu adalah sama, mengajar untuk anak usia dini, sehingga itu (TK dan PAUD) bukanlah jenjang pendidikan yang berbeda. Lilis juga memberanikan diri membuat yayasan untuk sekolah yang dimilikinya dengan nama "Yayasan Al-Malika Cendekia" dan telah terdaftar secara sah di data kenegaraan. 

Sejak dirinya mendapatkan gelar itu, Lilis mulai mengembangkan sekolahnya dengan guru-guru yang terpelajar dan bahan mainan yang mulai memadai dari indoor dan outdoor. Lilis juga masih menempatkan kontrakan itu hingga saat ini. Yang sebelumnya hanya sepetak kini bertambah hingga dapat membuat 2 kelas untuk setiap kriteria usia murid-muridnya.

Tahun 2017, Lilis bahkan dapat membeli rumah di samping Sekolah yang ia dirikan dan dapat membangun satu hingga dua kelas lagi.  Dan kini, murid-muridnya telah mencapai 40-60 siswa. Kini, Sekolah yang didirikan Lilis sejak 2006 telah terdaftar secara sah di kementerian Pendidikan dan mendapatkan dana BOP dari pemerintah. Lilis selalu berusaha untuk terus meningkatkan sekolahan yang telah dibangunnya sejak awal. 

Bahkan kini, selain menjadi Sekolah PAUD, Lilis juga mendirikan bimbingan khursus akademik untuk anak Sekolah Dasar kelas 1-6 di siang hari dengan jumlah murid yang menjanjikan. 

Dan di sore hari, Lilis juga mengadakan Belajar Qur'an dan Iqro atau TPQ untuk anak-anak yang ingin mempelajari Al-Qur'an dengan bayaran seikhlasnya dengan murid 50-70 jumlahnya. kini, yayasan yang didirikan Lilis berkembang untuk PAUD, Les, hingga TPQ, dengan 10 pengajarnya yang berpendidikan sarjana. 

Begitulah kisah Lilis Syarifah mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang guru PAUD dan seorang akademisi yang mementingkan pendidikan. Lilis menginginkan agar semua anak-anak mendapatkan hak nya untuk bermain sambil belajar sejak usia dini agar masa kecilnya tidak langsung mengemban tugas pendidikan yang berat. 

Pendidikan anak dimulai dengan pendidikan keluarga, dan setelah itu, guru-guru PAUD lah yang mulai membimbing karakter setiap anak di usia dini mereka. Guru PAUD lah yang bersabar menghadapi setiap polah dan tingkah laku anak-anak saat pertama kali mulai berbaur di sekolah.

Menjadi guru adalah amanah yang besar dan harus dipertanggung jawabkan. Anak-anak sejatinya adalah titipan sang Illahi untuk dibina, dibimbing, dan diajarkan agar arah hidupnya menjadi terarah dan berada di jalannya.

#mohon maaf apabila terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan 

Penulis : Malikah Maryam Kaustar Ilmi 

NIM : 2006015044 

MK : Menulis Feature 4A

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun