"(Alasan menonton Siksa Kubur) karena aku udah ngikutin beberapa film dari Joko Anwar, dan udah nonton Siksa Kubur (versi) short film-nya. Tapi mungkin (kekurangannya) ada beberapa plot holes yang buat penonton awam kayak aku agak bingung," ujarnya.Â
Sementara itu, salah satu penonton film Badarawuhi di Desa Penari, Novita (20), menyebutkan meski film ini prekuel dari film KKN di Desa Penari, ia merasa bahwa film ini masih worth it untuk ditonton, karena fokus ceritanya yang berbeda dari film sebelumnya.
"Kalo KKN kan, fokus ke cerita anak-anak yang KKN di Desa itu, nah, kalo Badarawuhi ini lebih fokus ke kisah Badarawuhi (itu sendiri) dan desa tersebut. Aku pribadi, ngerasa yang Badarawuhi ini lebih bagus alurnya dan settingannya, ceritanya juga. (Kritiknya), better ceritanya diringkas dan kalo durasinya masih mau segitu, (lebih baik) ditambah hal lain aja," jelas Novita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H