Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Program CIBUSA (Cinta Buah dan Sayuran) di Sekolah, Bagaimana Penerapannya?

4 Juni 2024   06:44 Diperbarui: 6 Juni 2024   06:38 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nah, seperti apa yang telah di paparkan di awal tulisan ini, bahwa program CIBUSA (Cinta Buah dan Sayuran) sejatinya bukan hanya program yang remeh temeh, mengapa? Karena hakikatnya program tersebut akan dan telah melibatkan seluruh elemen di sekolah dan masyarakat. 

Bagaimana tidak? ketika dalam perencanaan saja melibatkan murid-murid, kepala sekolah dan guru-guru dan tenaga kependidikannya, komite sekolah beserta wali muridnya dan institusi yang memang secara tidak langsung bersinggungan dengan masalah kesehatan anak-anak dan masyarakat.

Bagaimana guru dan semua warga sekolah bahu membahu mendukung dilaksanakannya pemenuhan gizi anak sekolah, serta bagaimana masyarakat juga menjadi bagian pemenuhan sumber gizi tersebut, seperti para petani buah dan sayur-sayuran tentu keberadaan mereka juga akan lebih terbantu. Bahkan jika skalanya besar dan setiap sekolah menyelenggarakan program kesehatan bagi murid-murid dan seluruh warga sekolah, tentu semua petani akan merasakan dampak keterlibatan mereka. Anggap saja hasil panen mereka akan lebih tersalurkan dengan cepat. Masyarakat yang semula begitu enggan menikmati buah dan sayuran, karena kebutuhan produk tersebut meningkat, maka kesejahteraan petani juga akan semakin baik.

Bahkan jika CIBUSA tidak hanya tentang buah dan sayuran, akan tetapi juga kebutuhan protein bagi anak-anak, maka para peternak pun akan semakin merasakan stabilitas nilai-nilai penjualan dari sektor perikanan dan peternakan yang ada di masyarakat.

Itulah idealnya mengapa program CIBUSA atau program-program kesehatan bagi masyarakat perlu kita dukung dan bahkan perlu kita bantu agar berjalan efektif dan efisien dan tentu saja tepat guna dan bermanfaat bagi semua.

Ada beberapa keuntungan apabila program CIBUSA itu dapat terus digalakkan.

Pertama, anak-anak akan terbiasa menikmati buah-buahan dan sayuran yang secara alamiah memiliki kandungan gizi berupa vitamin dan mineral serta serat yang amat dibutukan tubuh. Hal tersebut jika pemilihan produk dan penyajiannya tepat tentu akan berdampak signifikan bagi kesehatan masyarakat secara berkepanjangan. Bahkan ini sejatinya adalah salah satu pengejawantahan Prognas terkait pemenuhan gizi keluarga yang tentu saja melibatkan kementerian kesehatan, kementerian sosial dan tentu kementerian pendidikan sebagai ujung tombak dari pelaksanaan program gizi bagi anak-anak ini.

Jika awalnya anak-anak kurang begitu menyukai buah-buahan dan sayuran dan lebih memilih makanan fast food, tentu ini akan berdampak baik bagi peningkatan kesehatan mereka.

Kedua, Keluarga (wali murid) akan lebih memilih makanan sehat daripada makanan-makanan cepat saji yang secara medis sangat tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi secara terus menerus dan berlebih-lebihan.

Dengan program CIBUSA sejatinya membangunkan kesadaran bagi masyarakat, selayaknya masyarakat memahami bahwa makanan sehat akan berdampak sehat pula bagi kesehatan masyarakat. Karena jika kesadaran itu bangun kembali, mereka akan lebih selektif dalam memilih makanan-makanan yang bermutu baik dan sehat bagi keluarganya.

Ketiga, mendukung peningkatan kesejahteraan petani. Hal ini tentu akan sangat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para petani. Yakni adanya siklus produk hasil pertanian yang lebih konsisten dan berkesinambungan akan semakin menggiatkan usaha para petani dalam berbudi daya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun