Sedangkan Anton memungut pisang goreng yang teronggok tak berdaya di atas piring kaca itu. Pisang goreng yang menggoda siapa saja yang merasakan lapar.
Sedangkan Arya menikmati kembali rokok yang tersisa sedikit. Suasana semakin sesak karena asap yang memenuhi warung kecil itu.
"Maaf ya Bro. Kamu kerja di mana sekarang? Penghasilanmu gede gak?" Anton nampak mengalihkan pertanyaannya.
"Sekarang aku nganggur. Aku kena PHK gara-gara Covid kemarin." Jawab Arya yang tiba-tiba membuat suasana nampah agak terenyuh. Tak seperti tadi yang biasa-biasa saja.
"Jadi kamu sekarang gak kerja sama sekali? tanya Anton lagi.Â
"Ya iyalah, nyari pekerjaan sekarang susah. Ada sih pekerjaan tapi jadi konten kreator di Tiktok sambil mandi lumpur. Masak iya aku yang ganteng ini mandi lumpur? Dapat saweran juga nggak, eh dapatnya kena gudik."
 "Ya nggak gitu juga kali', kan ada kerja serabutan selain mainan tiktok!" tandas Anton.
"Kerja apaan? tanya Arya lagi. Sekarang kan banyak kerjaan nguli, ya mening dapat 80 ribu sehari. Lumayan untuk beli beras."
"Maaf ya Bro. Bukan aku menghina dan merendahkanmu, mana ada istri melihat suaminya nganggur tapi minta makan dan minta tidur bareng?" Apalagi lihat anakmu yang masih sekolah, darimana mereka dapat uang sakunya kalau bukan dari bapaknya?"
Tiba-tiba tangan Arya mengepal dan ia tempelkan dikeningnya. Sepertinya ia sadar, bahwa selama ini karena masalah uang. Bukan soal perselingkuhan atau hal lain.
"Lah, Kamu ada pekerjaan nggak buat aku? Lumayan untuk tambahan beli beras." Jangan-jangan gajimu gede ya?" Tanya Arya.