Berbagi tidak hanya pada persoalan materi semata, tapi berbagai kebahagiaan dan rasa aman adalah salah satu aktualisasi dari nilai-nilai Pancasila.
Bagaimana jika semua pihak merasa tak peduli dan ingin aman sendiri sedangkan ada pihak lain yang juga butuh rasa aman? Tentu akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Menjaga nilai Pancasila tanpa merendahkannya
Apa yang terjadi jika Pancasila hanya ideologi yang sama sekali tidak diterapkan oleh masyarakat? Tentu munculnya adalah ketimpangan di mana-mana.
Seperti ketika satu pihak begitu toleran, tapi di pihak lain justru menghasut dan bersikap provokatif dengan pihak lain. Atau jika seorang pribadi atau individu menjaga tata krama dan di pihak lain justru menganggap tata krama sebagai perilaku yang ketinggalan jaman dan norak, tentu ketimpangan ini pun akan terjadi dan jarak di masyarakat semakin lebar.
Padahal dengan misalnya kita menjaga tata krama, tidak saling menghasut dan tidak memprovokasi, maka elemen-elemen dan pengamalan nilai Pancasila itu tengah kita jaga. Namun jika sebaliknya, maka sama halnya secara perlahan kita akan mengoyaknya.
Secara individu setiap orang berhak menentukan bagaimana sikap atau karakternya di hadapan orang lain, atau satu kelompok dengan kelompok lain. Namun demikian sebaliknya, ada lain pihak lain yang membutuhkan pemahaman itu.
Jika ingin Pancasila tetap ada di bumi pertiwi, maka menjaga marwahnya dengan mengamalkannya adalah sebuah keniscayaan. Tapi jika sebaliknya ketika arogansi dan kesewenang-wenangan terjadi, maka sama halnya membuka jalan dan jurang kehancuran ideologi Pancasila di tengah masyarakat bangsa dan tentu saja dunia.
Jangan sampai kita lengah menjaga Pancasila dalam porsi sebagai masyarakat dunia, dan terus sibuk dengan arus perubahan dunia yang begitu pesat.
Bersikap adil sebagai warga bangsa, karena dengan keadilan itu akan membangun senyum peradaban bangsa menuju bangsa dan negara yang lebih kuat dan bermartabat.
"Letakkan Pancasila di Pikiran, Hati dan Prilakumu, Jangan Letakkan Pancasila dalam Lisan atau Perkataanmu!"
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H