Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Aktualisasi Diri dengan Pancasila, Kunci Kokohnya Negara

1 Juni 2022   11:33 Diperbarui: 2 Juni 2022   15:00 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi menurut arti ini tentu kita pun dapat mengambil pengertian bahwa sederhana adalah cara hidup yang bersahaja dan tidak berlebih-lebihan, membiasakan diri dalam kehidupan sehari-hari dengan hidup tidak terlihat miskin dan tidak juga tidak terlihat mewah.

Mengapa sederhana adalah sebuah aktualisasi dari Pancasila? Sebab kesederhanaan akan menjadi pijakan bagi siapa saja dalam berperilaku, bersikap, berkata, berprinsip dan sebagainya dengan sederhana. 

Berbicara pun sederhana, tak muluk-muluk, tak tinggi-tinggi pula, mengukur dengan kemampuan diri. Hidup menempatkan diri di tengah-tengah. Tidak fanatik dan tidak liberal. 

Dalam kehidupan pun hakekatnya kita selalu diajarkan tentang kesederhanaan. Karena fakta membuktikan dengan kesederhanaan akan menjadikan hidup lebih tenang. Tidak membuat pihak lagi merasa tersaingi atau terhina karena perilaku yang kita lakukan.

Lalu, apakah sederhana itu menunjukkan kemiskinan? Tentu tidak. Tidak ada rumus yang menyebutkan bahwa hidup sederhana adalah wujud dari kemiskinan. Dan sebaliknya tidak ada pendapat yang mengatakan bahwa mewah itu wujud kekayaan. Karena kekayaan sesungguhnya adalah ketika merasa bahagia di antara sesama manusia.

Kesederhanaan itu wujud fondasi jiwa yang kuat dan menjadikan kehidupan lebih bahagia dan membahagiakan.

Dan tentu saja lawan katanya adalah keruwetan, kerumitan. Menjadikan hal yang sederhana menjadi seperti sulit untuk dilakukan. 

Ketika kita perlu bersatu, bergotong royong dan saling  menghormati, maka semua itu menjadi sederhana jika semua orang menganggapnya sederhana. Tapi jika dianggap sebagai hal atau sesuatu yang rumit, sulit, ruwet, maka akan sulit pula kita melakukannya.

Tidak perlu harus seagama jika ingin bersatu dalam berbangsa dan bernegara, tak perlu memandang asal sukunya jika kita memang memerlukan dan membutuhkan gotong royong dalam menyelesaikan persoalan bersama. Dan untuk saling menghormati adalah sesuatu yang mudah jika masing-masing pihak memiliki pandangan yang sederhana. 

Awali semua dengan kesederhanaan. Tak perlulah bersikap ruwet, rumit atau membuat semua orang menjadi pusing tujuh keliling.

Terbuka terhadap masalah bersama (persoalan umum)

Hal kedua yang patut diaktualisasikan dalam kehidupan ber-Pancasila adalah dengan bersikap terbuka. Kecuali pada hal yang privacy, maka hanya yang bersangkutan yang memiliki hak, apakah memendam sendiri atau membukanya pada pihak lain. Karena ada persoalan privacy yang apabila dibuka secara vulgar maka menjadi rumit persoalannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun