Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

CPNS Mengundurkan Diri, Ketika Honorer Masih Berharap Rezeki

29 Mei 2022   17:07 Diperbarui: 31 Mei 2022   00:00 1533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi peserta mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Foto: AFP/Juni Kriswanto via Kompas.com

Namun yang perlu di sadari bahwa sebagai PNS sangat mafhum, tidak bisa membandingkan gaji mereka dengan pegawai di BUMN atau perusahaan swasta asing misalnya. Sebab penghasilan BUMN maupun perusahaan swasta pada jabatan tertentu bisa berkali-kali lipat dari gaji PNS sebagai guru.  

PNS itu beban kerjanya besar, jangan harap bisa berleha-leha

Banyak yang menganggap pegawai negeri pekerjaannya enak, bisa santai dan kehidupan yang sejahtera. Anggapan ini tidak semuanya benar. Sebab saat ini jam kerja para pegawai juga sangat diawasi dan kinerjanya selalu dipantau setiap waktu. Jika kinerjanya tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan, maka tunjangan pun bisa saja dihilangkan.

Mungkin yang menganggap PNS itu enak karena berkaca puluhan tahun silam, di mana para pegawai banyak yang mangkir kerja tapi mereka selalu mendapatkan gaji di tanggal muda. Dan itu banyak terjadi di daerah-daerah pedalaman. Mereka hanya setor wajah ketika tanggal muda dan menerima gaji meskipun tugasnya diabaikan.

Itu dulu, dan kini setiap pegawai tidak bisa bekerja dengan semau sendiri, karena semua memiliki batasan pekerjaan yang selalu diawasi.

Jangan berharap korupsi, karena seribu rupiah pun akan diawasi KPK

Kita pun tidak asing dengan informasi di beberapa media terkait para PNS/ ASN atau abdi negara yang kehidupannya mewah, dengan kendaraan yang lumayan mahal. Bahkan tidak hanya kehidupan yang mewah dan kendaraan yang harganya selangit, karena rekening tabungannya dipenuhi rupiah yang nilainya fantastis.

Tidak saya sebutkan satu persatu siapa sosok yang saya maksudkan, karena berita ini begitu bombastis dan sampai saat inipun jika kita searching di google akan mendapati para abdi negara yang harus memakai rompi oranye lantaran kekayaan yang dimiliki.

Mereka diketahui memiliki kekayaan yang melebihi kekayaan yang seharusnya dimiliki para pegawai pemerintahan sekelas eselon II sekalipun. Dengan rata-rata gaji misalnya Golongan IV e yang nilainya sampai 5 jutaan. Maka tak bisa mencapai nilai ratusan juta yang bisa dibelanjakan jika murni gaji dari pemerintah. Semua dihitung berdasarkan nilai kebutuhan bulanan yang juga besar. 

Nah, jika dengan gaji 5 jutaan misalnya seorang PNS bisa memiliki kendaraan mewah, tanah perkebunan berhektar-hektar, rumah yang juga elit serta tabungan yang nilainya fantastis, tentu pihak berwenang akan menaruh curiga. Dan seketika itu akan diadakan audit dan mengusut darimana sumber penghasilan mereka. Apakah didapatkan dari cara-cara yang legal atau sebaliknya.

PNS bisa saja hidup mapan dan kaya, tapi semua dibatasi oleh seberapa penghasilan dan sumber pendapatan yang legal yang tidak ada unsur mencurigakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun