Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sketsa Wajah di Meja Makan

19 April 2022   06:05 Diperbarui: 19 April 2022   06:10 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada saat itu semua mata terlihat nanar. Wajah yang semula merona, kini pucat seperti es batu. Kesedihan yang awalnya dirasakan sang Papah, ternyata menyebar ke seluruh isi rumah.

"Tapi, semuanya sudah terjadi. Dan kini kita hanya bisa mendoakan Ibu dengan doa-doa terbaik. Mudah-mudahan di alam sana ibbu mendapatkan tempat yang terbaik."

Alhamdulillah, sampai hari ini, kita masih bisa menikmati nikmatnya kolak dan semoga apa yang kita rasakan saat ini, dirasakan oleh Ibu di sana.

"Iya, Pah. Semoga nenek mendapatkan surganya Allah ya, Pah". Anak pertama sedikit mengurai kesedihan.

"Benar sekali. Di bulan yang penuh ampunan ini, mari kita doakan Nenek kalian dengan doa-doa terbaik. Lanjut Mahmud.

Tak terasa, suasana semakin larut, dan warna jingga bertebaran di langit. Suara-suara Adzan mulai terdengar syahdu. Seperti syahdunya malam maghrib ketika kerongkongan yang kering teraliri oleh manis dari kolak yang sudah tersedia di meja.

Suasana yang nampak haru itupun berubah menjadi bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun