Situasi ini tentu menjadi dilema, apakah membiarkan pelaku mengambil hak milik kita tanpa melawan, atau melakukan perlawanan dengan risiko pelaku atau korban yang akan menjadi korbannya.
Padahal sebagai pemilik kendaraan, mereka bisa membela diri dan mempertahankan hak miliknya. Dan karena pihak pelaku menggunakan senjata, maka sudah menjadi risiko pihak pelaku bisa terkena senjata akibat perlawanan kita.
Tentu hal seperti ini seharusnya mendapatkan kebijakan dari hukum yang berlaku. Dengan kata lain pihak kepolisian dan pihak penegak hukum bisa memberikan dispensasi atau pertimbangan hukum kepada korban dengan tidak memberikan sanksi apapun atas perlawanan yang dilakukan.Â
Dalam hal ini pemilik kendaraan pun hakekatnya bisa menjadi korban, tapi karena pihak korban bisa melawan, maka pelaku kejahatan yang harus kehilangan nyawanya.
Beruntungnya korban pembegalan di Jakarta beberapa waktu yang sempat ditahan, akhirnya dibebaskan. Itu karena ada pertimbangan hukum si korban berusaha membela diri. Bahkan sepatutnya orang-orang yang bisa mengamankan pelaku pantas mendapatkan penghargaan karena mengurangi tingkat kejahatan yang meresahkan masyarakat ini.
Dan semestinya pembelaan terhadap korban yang membela diri ini terus digaungkan oleh masyarakat dan penegak hukum. Karena dengan pertimbangan tersebut bisa menjadi acuan untuk melengkapi pasal-pasal pidana dengan pengecualian.Â
Jika pelaku pembunuhan itu karena membela diri maka si pelaku (korban begal) tidak mendapatkan sanksi hukuman. Dan tentu saja hal ini lebih sesuai dengan rasa keadilan di masyarakat.
Sebab jika pelaku kejahatan diperlakukan istimewa, maka suatu saat nanti para korban akan merasa tersudut dan tidak mampu mengambil tindakan perlawanan lantaran aturan yang sangat tidak manusiawi ini.
Dengan pertimbangan, para pelaku dengan mudahnya merampas dan menghabisi korbannya, kenapa korbannya tidak berhak melumpuhkan pelakunya? Ya kan?
Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI