Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Menulis dan Terapi Lelah

4 Juli 2020   13:10 Diperbarui: 5 Juli 2020   06:54 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis bukan sekedar membuat coretan penuh dengan kata-kata, tapi bentuk relaksasi fisik dan psikis seseorang (Gambar: ibtimes.id)

Secara umum, para guru menganggap pekerjaan mereka biasa saja, tidak ada yang istimewa dan hanya pekerjaan rutin yang tidak memberikan kepuasan batin. Dan tidak sedikit para guru yang menganggap profesi yang digeluti sangat membosankan dan bahkan memuakkan.

Maka tidak jarang seorang guru menjalani rutinitas kerja dengan rasa lelah yang sangat karena terlalu banyak persoalan yang tidak bisa mengurai satu persatu persoalannya. Atau mengalami kebuntuan ketika bidang tugasnya tidak menghasilkan prestasi yang memuaskan. Belum lagi jika dikaitkan dengan penghasilan, seorang guru acapkali mendapati persoalan penghasilan ini menjadi beban yang tidak berujung pada solusi.

Tidak menampik bahwa seberapa penghasilan yang didapat, dianggap tidak mencukupi kebutuhan hidupnya---karena kebutuhan yang juga melonjak. Padahal seberapa pun besarnya gaji yang didapatkan seseorang, jumlah itu tidak akan pernah berhasil memuaskan orang tersebut.

Gaji yang bertambah biasanya diiringi dengan keinginan yang bertambah. Bahkan, gaji sering kali satu langkah kalah cepat dibandingkan keinginan atau kemauan. Sangat sedikit orang yang berpikir dan berkata cukup untuk hal yang menjadi keinginannya. (Arif Rahman)

Namun demikian, apakah setiap guru dilarang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih di luar gaji yang diterima? Tentu tidak. Bahkan dalam ajaran Al Qur'an saja disebutkan:

"Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (Al Jumu'ah: 10)

Bahwa setiap orang diperintahkan bekerja atau memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya, dengan cara baik dan halal. Baik itu yang melingkupi tugas pokoknya, atau penghasilan tambahan yang juga membantu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Maka dari itu, bagaimana seorang guru bisa menyelesaikan persoalan lain terkait kehidupannya, tentu mencari sumber lain yang bisa menjadi alternatif penghasilan yang dapat menunjang kehidupan mereka.  

Salah satunya kebiasaan menulis. Mengisi kegiatan menulis yang berhubungan dengan tugas-tugasnya di sekolah dan masyarakat, juga memanfaatkannya sebagai ajang mendapatkan penghasilan yang halal. Menulis dan membukukan setiap moment yang dijalani, untuk mengikat memori atau ingatan dalam sebuah karya yang bermanfaat.

Dengan kata lain, setiap guru adalah manusia yang memiliki kehidupan yang sama dengan orang lain, mereka membutuhkan kebutuhan materi dan immateri, mereka membutuhkan kenyamanan dalam bekerja dengan target yang terpenuhi, dan membutuhkan kenyamanan kehidupan karena ekonomi yang juga tercukupi. Asalkan tidak mengganggu tugas pokok sebagai tenaga pendidik.

Akhir kata, setiap guru akan mengalami kondisi yang normal dengan masalah kehidupannya. Kelelahan psikis maupun fisik, juga kelelahan dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Maka salah satu solusinya adalah dengan menulis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun