Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencari Pasangan Cantik/Ganteng Itu Banyak, yang Mengerti Itu Sedikit

17 November 2015   11:57 Diperbarui: 20 November 2015   20:24 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi, apakah kita salah mencari yang sempurna? Tentu tidak, bukan? Semua orang berhak mencari yang paling sempurna, bahkan dalam agama Islam saja dianjurkan mencari pasangan yang baik agamanya, baik keturunannya (nasab), baik penghasilannya, dan tentu baik fisiknya. Tapi ternyata yang lebih ditekankan adalah baik agamanya. Meskipun boleh jadi pasangannya itu fisiknya tidak sempurna, tidak kaya dan bukan keturunan konglomerat, tapi jika agama yang tercermin pada kepribadian tentu adalah lebih utama.

Menjadi orang yang bisa mengerti dengan pasangan yang memiliki kekurangan adalah satu sifat orang yang baik agamanya. Mereka amat tidak suka mengungkit-ungkit harta, pangkat atau jabatan, dan tidak suka mengungkit-ungkit kesalahan masa lalu.

Semua sengaja diikhlaskan demi memperoleh kepuasan batin. Apalagi dalam pernikahan, apalah artinya kekayaan, pangkat atau keturunan bangsawan misalnya, jika tidak ada pengertian. Pasangan yang semula mencintai kita, ternyata meninggalkan sebab kelemahan yang kita miliki.

Fisik yang tak lagi sempurna, harta yang tiba-tiba lenyap lantaran musibah, dan jabatan sertapangkat akibat musibah yang mendera. Tak melenyapkan cintanya kepada kita. Mereka memahami bahwa apa yang dimiliki adalah sementara.

Tak hanya fisik yang semakin lama semakin menua, karena hartapun hakekatnya tidak ada yang kekal. Begitu pula jabatan, siapa yang menjamin bahwa esok hari kita masih menduduki jabatan tinggi itu? Tidak ada, 'kan? Lantaran banyak wanita atau pria yang tertarik pada jabatan seseorang. Nah ternyata, akibat jabatan itu harus memasukkannya ke dalam penjara. Wanita atau pria itu telah tertipu pada indahnya dunia yang bersifat fatamorgana.

Yang pasti, hanyalah insan yang mengerti sajalah yang sepantasnya menjadi pasangan hidup kita. Mengerti akan kelemahan dan kekurangan memang tak mudah mencarinya, tapi orang-orang inilah sejatinya bidadari atau arjuna dalam kehidupan kita.

Salam

Ilustrasi

Baca juga tulisan ane yang laen ya broo.... :)

http://www.kompasiana.com/maliamiruddin/guru-pedalaman-saatnya-guru-harus-belajar_56473382c4afbd5e194f857b

http://www.kompasiana.com/maliamiruddin/ke-mana-nasib-para-guru-pasca-ukg_564e925bf67a610d05320d11

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun