Ia memberikan gaji kecil tapi perlakuan tidak senonoh kerap dilakukannya. Hati tak terima dan memberontak, betapa diri ini tak pantas untuk dihina dan direndahkan. Namun sayang sekali, karena ketidakterimaan yang berujung kejahatan justru akan memperburuk keadaan.Â
Seandainya kami yang dihina ini membalas dengan kekejian pula, bukankah itu tindakan bodoh yang justru merugikan diri sendiri? Kita mendapatkan hinaan, dan kita pula mendapatkan hukuman akibat kejahatan kita.
Oleh karena itu, sebaik-baik manusia biasa adalah selalu ikhlas meskipun mendapatkan celaan dan hinaan dari orang lain. Tak perlu marah apalagi melakukan balasan. Justru celaan dan hinaan itu menjadi cambuk berharga bahwa kita bisa melakukan sesuatu yang melebihi mereka dengan usaha dan ketekunan serta do’a mudah-mudahan Tuhan mengabulkan usaha kita.
Salam
Metro Lampung, 6-10-2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H