Mohon tunggu...
Maria Lalita
Maria Lalita Mohon Tunggu... -

iRead. iWrite. iShare.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penindasan di Dalam Organisasi Anti Penindasan

25 Agustus 2017   16:30 Diperbarui: 25 Agustus 2017   17:55 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita pikir sejenak sebagai bagian dari organisasi gerakan yang berpihak pada rakyat; ketika berbicara tentang memberi makan, terbersitkah di benak kita bahwa mereka adalah manusia yang pada hakikatnya membutuhkan makan, bukan sebagai suatu komoditas yang barangkali bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk mencapai kepentingan? Masih terbersitkah di benak kita bahwa kita memberi mereka tempat tinggal sebagai manusia yang memang membutuhkan perlindungan, bukan sebagai suatu unsur yang mampu menguatkan barisan kita terhadap suatu jabatan organisasi?

Bukanlah suatu hal yang mudah untuk menjawab kedua pertanyaan di atas. Jika kita sanggup menjawabnya dengan seruan, "Ya!" dalam waktu singkat, maka saya yakin kita belum benar-benar menilik isi hati kita yang sedalam-dalamnya. Jika kita diam, maka biarlah ucapan "Saya memberi mereka makan, tanpa iming-iming mereka adalah komoditas," itu merasuk dalam benak kita, menjadi suatu renungan yang barangkali akan menuntun kita kepada organisasi yang berbasis sosialis-sejati; tidak ada kepentingan. Tidak ada saling menjatuhkan. Semua saling memberi; di mana yang berkecukupan memberi yang kekurangan, pun yang kekurangan memberi apa yang si berkecukupan tak punya.

Bila boleh saya menghembuskan nafas panjang, maka saat ini saya sedang menghembuskan nafas panjang, meskipun tak sampai lega. Seingin-inginnya saya ingin terbang sebagai sang elang; sendirian dan bebas-sebebasnya!

25 Agustus 2017.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun