Ronaldo's Haircut, 2002
Setelah semua yang dilakukan, ada satu hal yang dirasa kurang sebagai pelengkap turnamen ini. Ya, kebahagiaan dalam bermain bola. Kegembiraan yang meriah seperti confetti yang berjatuhan ke lapangan saat Argentina melawan Belanda (1978). Kebahagian yang ditunjukkan lewat teriakan mengharu biru Marco Tardelli sambil berlari dengan kedua telapak tangan terkepal (‘It was just a noise. I could not say anything’). Atau raut muka melotot dengan mulut terbuka lebar yang diperlihatkan Salvatore Schillaci (1990) sehabis mencetak gol di Piala Dunia. Kebahagiaan juga diperlihatkan oleh Bebeto dari Brazil (1994) yang merayakan kelahiran anaknya dengan mengayun-ayunkan tangannya seperti orang yang sedang menimang seorang bayi. Dan siapa yang mampu melakukan salto dengan sempurna seperti yang dilakukan Miroslav Klose dari Jerman (2002). Dan bicara tentang salto bagaimana dengan Julius Aghahowa dari Nigeria (2002) yang melakukan salto delapan kali berturut-turut tanpa henti dengan lihainya. Tuhan pun menari dengan Roger Milla dari Kamerun (1990) di dekat bendera tendangan sudut untuk merayakan bahwa Piala Dunia ini telah lengkap dengan sejuta kebahagiaan, tawa, teriakan, gegap gempita, kemegahan, kemeriahan, perayaan, keindahan, tarian, senyum, keriangan, kebisingan, pesta, persahabatan, persatuan, kesenangan, cinta, kebersamaan, hingar bingar, keriuhan, harapan, mimpi, dan perdamaian sehingga kemenangan dan kekalahan bukanlah lagi menjadi hal yang penting. Piala Dunia menjelma menjadi drama mini kehidupan ini yang melibatkan banyak perasaan manusia yang terlibat di dalamnya ataupun yang menontonnya.
Roger Milla's Dance, 1990
Tuhan melihat kalendernya dan sekarang telah masuk ke tahun 2010. Saatnya buat Tuhan untuk kembali turun ke bumi dan berkemas menuju tanah Afrika. Saatnya drama baru dimulai. Saatnya peluit ditiupkan. Priiiiitttt!!!! So, what will happen next after the kick-off? Sumber: www.malarkii.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H