Mohon tunggu...
MalaM
MalaM Mohon Tunggu... Freelancer - satu ruang bersama MalaM

... karena kita pernah di sini!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita pun Mengeja Tiba-Tiba

18 Maret 2022   03:30 Diperbarui: 18 Maret 2022   03:36 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

konon, gelombang dirupa pasang tiada rintang

atau reronta riak dalam resah yang terabaikan

adalah hawa yang terdampar di ruang hampa

pasrah dilanda kelebat dari puncak-puncak yang nyala

konon, pantai setia meredam garang

melerai ronta dengan pelukan

memantunkan harapan dalam bisikan

meski gelombang bersilih datang

tetapi ning, di sini juga kutemukan patah itu

menuju adalah sesuatu yang asing

kisah gelombang merupa dendam yang diperkenankan  

berkali membentur atau membusuk dalam genangan

tiang-tiang hanya antara bagi dinding yang dingin

merupa karang berkacak menjulang

akar dahan menyela ilalang di atas lumpur

merupa muslihat belukar menyimpan jurang

tiba-tiba, mengiang senandung

tentang patah yang tiba-tiba itu

ketika antara tidak selalu pantai atau lereng

seperti aku yang kembali tiba-tiba

menemukanmu, ning  

meskipun tentu, tanpa eureka 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun